Search

Hari Toleransi Internasional 16 November Simak Sejarah, Tema hingga Perspektif Islam

Majalahaula.id, Surabaya – Hari Toleransi Internasional diperingati pada tanggal 16 November tiap tahunnya. Hari Toleransi Internasional merupakan salah satu kesempatan untuk merayakan keragaman dan toleransi.

Toleransi berarti mengakui hak asasi manusia universal dan kebebasan fundamental orang lain. Manusia secara alami beragam, maka dari itu, hanya toleransi yang dapat menjamin kelangsungan hidup komunitas campuran di setiap wilayah di dunia.

Selain itu, peringatan ini juga menjadi kesempatan mengatasi masalah global serta merayakan pencapaian kemanusiaan. Harapan adanya hari Toleransi Internasional sendiri untuk menciptakan kesadaran tentang prinsip-prinsip toleransi, menghormati budaya, kepercayaan dan tradisi orang lain.

Pada tahun 1994, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menandai peringatan 125 tahun kelahiran Mahatma Gandhi. Hal tersebut juga membuka jalan bagi proklamasi 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional oleh PBB. Lalu, pada ulang tahun kelima puluh UNESCO tanggal 16 November 1995, Negara-negara Anggota UNESCO mencetuskan Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi. Deklarasi tersebut menegaskan bahwa toleransi adalah penghormatan dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia, bentuk ekspresi dan cara kita menjadi manusia.

Baca Juga:  Flashback Perjalanan Hidup Mbah Nashir, Sang Mutiara yang Dirindukan Umat

Dilansir dari situs resmi Hari Toleransi Internasional, tahun ini tema yang digunakan dalam peringatan Hati Toleransi Internasional adalah “Climate as a ‘Wicked’ Problem” atau Iklim adalah Masalah Jahat.
Hal tersebut karena di masa pandemi saat ini dunia menghadapi sejumlah ‘masalah jahat’. Salah satu masalah yang ramai diperbincangkan saat ini yaitu mengenai perubahan iklim.

Di Hari Toleransi Internasional tahun ini, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengajak seluruh masyarakat dunia untuk mengubah cara berpikir dan bekerja menuju masa depan yang berkelanjutan serta menemukan cara baru untuk saling bahu-membahu menuju masa depan yang ramah lingkungan.

Hari Toleransi Internasional: Ini Menurut Pandangan Islam

Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan tasamuh. Islam menyadari bahwa keragaman ataupun perbedaan umat manusia adalah kehendak Allah Swt. Dalam islam, toleransi berlaku bagi semua orang, tak terkecuali orang itu muslim ataupun non-muslim.

Baca Juga:  5 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan

Allah berfirman dalam surat Al-Hujarat (13):

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Jadi, keragaman ataupun perbedaan itu adalah rahmat dan anugrah Tuhan. Allah SWT dengan sengaja menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan latar belakang bangsa, suku, agama, bahasa, warna kulit, dan lain sebagainya. Karena itu, Allah SWT memerintahkan satu sama lain agar _“lita’arafu”_, yaitu saling mengenal dan bekerjasama.

Baca Juga:  Menteri BUMN Erick Bakal Bikin Sarinah-Sarinah Mini di Bandara

Di Hari Toleransi Internasional ini, yuk! bersama-sama saling menghargai dalam perbedaan agar memberikan rasa aman dan nyaman di tengah kehidupan bermasyarakat.(Wul)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA