Search

Prof HM Quraish Shihab Pengertian Ukhuwah dalam Al-Quran

Majalahaula.id – Cendekiawan muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab menuturkan bahwa Al-Qur’an memaknai ukhuwah adalah persamaan. Oleh karena itu, Allah SWT melukiskan orang-orang yang boros sebagai ikhwan as-syaithan atau saudara-saudaranya setan. Artinya memiliki persamaan dengan setan.

“Ukhuwah islamiyah dasarnya adalah persamaan. Begitu banyak persamaan itu. Ketika kita berkata dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, saudara itu maksudnya se-udara. Kita seudara dengan hewan-hewan yang ada di samping kita, bahkan dengan tumbuhan yang ada di samping kita,” tuturnya, Ahad (06/11/2022).

“Nabi Muhammad saw mengajarkan ukhuwah islamiyah bermula dengan sesama makhluk. Itu sebabnya, Allah swt berfirman tidak ada satu binatang yang berjalan di muka bumi ini, burung-burung yang terbang di udara, semuanya sama dengan kamu umat-umat yang sama dengan kamu,” sambung Prof Quraish.

Baca Juga:  Anna Hasbie Bantah Dana Pesantren Al-Zaytun

Quraish Shihab menuturkan bahwa ukhuwah merupakan persaudaraan yang islami. Artinya bahwa persaudaraan yang diajarkan oleh Islam. Bisa jadi persaudaraan yang diajarkan oleh Islam itu persaudaraan antarbangsa, tidak harus persaudaraan dalam seagama.

“Ada persaudaraan sesama makhluk, ada juga persaudaraan sekemanusiaan. Sayyidina Ali pernah berkata bahwa manusia itu ada dua macam. Yaitu, bisa jadi dia saudaramu seagama dan bisa jadi dia saudaramu sekemanusiaan. Karena itu, saudara kemanusiaan bisa jadi harus didahulukan atas keberagamaan,” tuturnya.

“Saya tidak berkata atas agama, tapi atas keberagamaan. Jika ada seekor anjing yang kehausan dan Anda hanya memiliki air sedikit untuk berwudhu, maka berikanlah anjing itu minum. Karena tidak harus berwudhu dengan air, cukup bertayamum, karena kemanusiaan mendahului keberagamaan,” jelas Prof Quraish.

Baca Juga:  Sri Rossa Roslaina Handiyani Prihatin Pelecehan Kontes Kecantikan

Penulis Tafsir Al-Misbah itu mengungkapkan bahwa sebagai manusia tidak harus melihat suku bangsanya, partainya, atau pun agamanya. Sebab, semuanya adalah manusia. Karena itu, Al-Qur’an memperkenalkan dua hal dalam konteks kemanusiaan. Ada istilah ikhwanu fiddin (saudara seagama). Ada lagi hanya ikhwanukum (saudara kalian).

“Di dalam Al-Quran, ada sekitar 86 kali kata saudara dalam berbagai bentuk. Ada yang dinamainya ikhwan dan ikhwah yang dua-duanya diterjemahkan saudara. Dalam hukum waris disebut ikhwah. Tetapi, ikhwan adalah persamaan, walaupun tidak seketurunan, tidak sebangsa dan sesuku,” pungkasnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA