Majalahaula.id – Ibu memiliki peran strategis di lingkungan paling kecil yakni keluarga hingga tatanan yang lebih luas. Mendambakan kebaikan sebuah komunitas akan sangat bergantung kepada bagaimana perangai yang ditampilkan oleh perempuan. Karenanya, perempuan terutama ibu hendaknya menyadari peran penting tersebut dengan antara lain menjadi sosok teladan dan panutan bagi anak-anaknya.
Pandangan tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Barat (Jabar) ini. Istri dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan kamil tersebut mengajak para perempuan, khususnya ibu, untuk menjadi teladan bagi masyarakat. Karena perempuan memang memiliki potensi penting untuk dapat meraih hal tersebut.
“Saya titipkan kepada bunda semuanya sebagai para pemimpin agama yang ada di wilayah, para guru ngaji, dekatkan masyarakat dengan Yang Maha Kuasa melalui cara yang kita bisa lakukan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).
Namun untuk mencapainya, lanjut Atalia, perempuan harus lebih dulu menjadi contoh terbaik bagi masyarakat. Dengan begitu, maka mereka akan mengikuti keteladanan perempuan sebagai pemimpin agama. Berharap ideal, maka yang harus dilakukan juga demikian. Dengan demikian, jangan berharap menjadi kalangan yang demikian dihargai dan didengar kalau ternyata gagal menjadi contoh dalam keseharian.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang diselenggarakan pengurus wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Bekasi Islamic Centre, Kota Bekasi, Kamis (20/10/2022). Pada acara bertajuk “Ibu (Perempuan) Harus Ada di Garda Paling Depan” tersebut, Atalia juga mengajak seluruh umat muslim Indonesia untuk bersama-sama menjaga harmoni, memberi warna dunia, dan meneladani Rasulullah SAW.
“Mari membagi momen yang luar biasa ini dengan meneladani Rasulullah SAW,” kata dia. Dan hal tersebut tentu saja dapat dilakukan dengan menggunakan beragam pendekatan.
Berikutnya diingatkan bahwa ada satu hal yang sangat penting, tugas kita hanya satu bagaimana kita meraih cinta Allah Subhanahu wa ta’ala. “Maka dari itu, mengejar cinta Allah SWT dengan cara-cara yang baik dan hal-hal yang baik,” ucapnya. (Ful)