Search

Wapres Ma’ruf Amin Paparkan 3 Peran Santri dalam Kemajuan Negeri

Majalahaula.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri perayaan Hari Santri Nasional 2022 di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, dia memaparkan tiga poin peran santri dalam merebut kemerdekaan dan membangun negeri.

“Alhamdulillah memang peran santri di Indonesia diakui oleh negara sehingga ditetapakan sebagai Hari Santri Nasional. Karena santri terus berkiprah sejak sebelum kemerdekaan, ketika juga berjuang mengusir penjajahan, menyusun konstitusi negara juga santri ikut terlibat, Kyai Hasyim, Agus Salim, santri-santri NU yang ikut merumuskan konstitusi kita, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutur Ma’ruf di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).

Menurut Ma’ruf, setidaknya ada tiga hal alasan santri terus berperan dalam kemajuan Indonesia. Pertama adalah semangat hubbul waton minal iman atau mencintai Tanah Air yang dianggap sebagian daripada iman.

Baca Juga:  Ngopi, Cara Ansor Sinjai Sosialisasikan Pemilu 2024

“Karena itu santri siap melakukan apa saja untuk membela, mempertahankan, memperjuangkan, karena apa, hubbul waton, ditanamkan hubbul waton minal iman, itu saya kira kenapa santri siap. Sampai mengorbankan nyawanya siap untuk bangsa dan negara,” jelas dia.

Kemudian yang kedua, lanjut Ma’ruf,santri memegang teguh hifzul misah atau menjaga kesepakatan. Terbentuknya NKRI, Pancasila, adalah merupakan kesepaktan yang disebut Kesepakatan Nasional.

“Kalau santri mengatakan NKRI harga mati, itu artinya memegang teguh kesepakatan nasional, hifzul misah. Karena itu kita menolak segala bentuk ideologi lain, bentuk negara yang lain, karena apa, karena itu menyalahi kesepakatan,” ujarnya.

Ada banyak ideologi yang juga dikenal Islami, seperti khilafah, mamlakah, emirat, bahkan republik. Namun, kata Ma’ruf, semua itu bukan ditolak tetapi tertolak di Indonesia.

Baca Juga:  Khitan Gratis NU Sangkapura Bawean untuk Seabad NU

“Kalau ditolak bisa masuk tapi ditolak. Kalau tertolak itu tidak bisa masuk, tertutup, karena apa, karena menyalahi kesepakatan yang oleh santri dipegang teguh sebagai kesepakatan nasional dalam rangka semangat hifzul misah,” terangnya.

Adapun yang ketiga adalah semangat imaratul ardi atau membangun dan memakmurkan bumi. Tuhan sendiri telah mengatakan bahwa telah menciptakan manusia dengan tanggung jawab mwmakmurkan bumi.

“Karena itu kaum santri dituntut untuk memperbanyak sebab-sebab imarah, asbabul imarah yaitu melalui pengembangan ekonomi, melalui masalah pengembangan di pertanian, perkebunan, pertambangan, perindustrian. Untuk bisa mengembangkan bumi itu membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya santri dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk bisa mewujudkan tugas imaratul ardi,” Ma’ruf menandaskan.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA