Majalahaula.id, JAKARTA – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal 1444 H atau Sabtu (8/12). Acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua MES Erick Thohir, Ketua Dewan Penggerak MES Mahfud MD, dan sejumlah pengurus teras wadah ekonomi syariah nasional.
Dalam sambutannya, Ketua MES menyoroti momen Silaknas yang bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi. Menurut Erick, momen maulid yang menjadi berkah bagi umat Islam yang mesti dijalankan dengan penuh semangat untuk berbuat lebih baik lagi. Untuk itu, Silaknas mengambil tajuk Memperkuat Kolaborasi untuk Akselerasi Ekonomi Syariah yang Kontributif.
“Maulid adalah momen spesial bagi umat Islam. Semangat maulid adalah momentum yang tepat bagi MES untuk memperkuat kolaborasi demi akselerasi perekonomian syariah yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/10).
Dalam kesempatan itu, Erick mengungkapkan sejumlah pencapaian perekonomian syariah nasional yang digagas MES. Capaian itu di antaranya peluncuran Indeks IDX-MES BUMN 17 sebagai inisiatif bersama MES, BEI, dan BUMN dalam pengembangan pasar modal syariah. Selain itu MES menggelar Roadshow Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah. “Dengan capaian penerima manfaat 18.365 orang, 64 kali, 30 kota, 5 negara, dan 330 investor baru yang berhasil dicetak,” ujar Erick.
Di bawah kepemimpinan Erick, MES juga berhasil mengembangkan jaringan kepengurusan hingga ke 22 negara. “Ini adalah kado yang baik untuk Milad MES yang ke-22 tahun. Kami terus melakukan pelatihan, Intermediasi, dan Business Matching untuk mendorong ekspor produk halal. Awal tahun 2022 sudah dilakukan pelepasan ekspor kopi ke Oman, dan baru saja kemarin kopi ke Mesir dan rempah ke Ghana,” ujar Erick.
Selain fokus ke pasar keuangan, MES juga fokus mengembangkan industri halal. Salah satu programnya, kata Erick, adalah edukasi dan pendampingan sertifikasi produk halal, serta pelatihan pendamping proses produk halal. “Alhamdulillah sudah ada 729 UMKM binaan dan 160 pendamping PPH dari MES tahun ini. Kita juga terus mengembangkan ekosistem kawasan kuliner halal berbasis komunitas, budaya, dan kearifan lokal. Piloting di Kampung Wisata Kauman Solo didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat; pembentukan, revitalisasi, dan optimalisasi badan-badan otonom MES untuk mendukung program pengembangan ekonomi syariah,” ujar Erick.
Erick menekankan ekonomi syariah nasional mesti memainkan peran utama dalam pentas global. Oleh karena itu MES terus mendorong kualitas produk halal yang memiliki standar tinggi. MES menerapkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang menjadikan MES sebagai satu-satunya organisasi ekonomi syariah tersertifikasi.
“MES juga mengembangkan, sosialisasi, dan piloting proyek skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berbasis syariah. Selain itu terlibat aktif dalam Indonesia International Halal Fair di Singapura bekerja sama dengan BI. InsyaAllah kita akan inisiasi juga di Arab Saudi,” ujar Erick.
Erick juga menegaskan peran santri sebagai salah satu pilar utama yang menentukan kesuksesan ekonomi syariah nasional. Oleh karenanya MES menggandeng pesantren sebagai mitra utama menggerakkan ekonomi syariah. “Pemberdayaan ekonomi pesantren berbasis Pertashop kerja sama MES dengan Pertamina dan Bank Syariah Indonesia,” ujar Erick.
Di era digital ini, kata Erick, MES juga terus mendorong inklusi bisnis dan keuangan syariah yang kian maju dan profesional. Erick yakin dengan kolaborasi seluruh pihak mulai dari pemerintah, MES, pesantren, dan umat maka akselerasi ekonomi syariah akan semakin terasa kontribusinya bagi kemajuan perekonomian nasional. “Ekonomi syariah jadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional. Umat bukan sekadar objek melainkan subjek dari perekonomian nasional,” kata Erick menegaskan.