Search

Fatayat NU Padang Pariaman Bekali Kader Pengawasan Pemilu

seminar pcnu padang

Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulum Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) membekali kader dan pengurus pengawasan Pemilihan Umum atau Pemilu. Hal itu seiring dengan digelarnya seminar di MAN Islamic Center Padang Pariaman, Ahad (11/09/2022).

Ketua panitia, Rohma Sari menyampaikan, seminar fokus pada peran perempuan dalam keterlibatannya pada pemilu nanti. Sedangkan tema yang diangkat yakni Peran Perempuan dalam Pengawasan Partisipatif guna Memperkuat Pemilu 2024.

Ketua PC Fatayat NU Padang Pariaman, Sesmi Permatasari menyampaikan bahwa peran perempuan harus digerakan dalam pemilu yang akan datang. Karena bagaimanapun perempuan harus menjadi salah satu tokoh utama.

“Supaya kaum laki-laki jangan beranggapan remeh terhadap kaum perempuan,” katanya.

Baca Juga:  Ketua NU Lampung Barat Bangga Mayoritas Warga Nahdliyin

Dengan seminar ini diharapkan perempuan tergerak hatinya untuk dapat berproses dan bangkit. Apalagi perempuan harus mengambil kedudukan dan peran dalam pemilu 2024 yang akan datang.

Sedangkan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Sumbar, Betri Murdiana mengungkapkan bahwa pentingnya peran perempuan dalam memperkuat kelangsungan pemilu. Karena undang–undang telah menetapkan 30 persen keterlibatan perempuan dalam pemilu.

“Peran perempuan sebagai aktor politik pastinya. Jadi harus ada keterlibatan langsung dan kesadaran dari perempuan untuk aktif dalam keberlangsungan pemilihan umum,” jelasnya.

Dikatakan Betri M, bukan hanya bersifat objektif saja namun perempuan juga bersifat subjektif dalam pemilu, berkomitmen dalam menentukan dan menggunakan hak pilihnya. Tidak hanya itu, juga cerdas dalam memilah calon. Jadi, sangat perlu bahwa perempuan harus terlibat aktif.

Baca Juga:  NU dan Pemkot Makassar Siapkan Peringatan Tahun Baru Islam

Dosen hukum Univesitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar, Afriendi Sikumbang menyampaikan perempuan sudah mampu mendirikan lembaga. Peran perempuan harus ditingkatkan di berbagai sektor dengan mengambil ruang strategis yang ada.

“Menyikapi hal demikian, perlu adanya pengakaderan dan pemahaman untuk peran dan keterlibatan perempuan. Sehingga paham terkait ranah politik, kesadaran sebagai warga negara yang baik dan terlibat aktif juga tentang sadar berbangsa dan bernegara,” ujarnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA