Search

Ketum PBNU Terima Kunjungan Dubes Bahrain Bahas Penyelesaian Konflik Israel-Palestina

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Bahrain untuk Indonesia HE Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Gus Yahya menyambut baik kunjungan Dubes Ahmed, melalui pertemuan ini mereka berharap dapat mediskusikan bersama berbagai solusi untuk menyelesaikan konflik kemanusiaan yang tengah dihadapi dunia, salah satunya penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.

“Kami melakukan pembicaraan secara terbuka pagi ini terkait berbagai macam masalah termasuk persoalan Israel-Palestina, masalah Timur Tengah pada umumnya, dan polemik yang melanda dunia Islam,” kata Gus Yahya dilansir dari NUOnline.

Tak hanya itu, ia juga membahas berbagai peluang kerja sama antara NU dan Bahrain yang dapat dilakukan ke depan. Antara lain tawaran kerja sama dalam bidang pendidikan.

Baca Juga:  Mengenal Lebih Dekat Profil Pondok Pesantren Darul Ulum Palangkaraya 

“Untuk itu, ke depan kita membutuhkan hubungan yang lebih erat antara NU dan Bahrain,” ucap tokoh yang pernah menjabat sebagai juru bicara (Jubir) Presiden ke-4 Indonesia itu.

Gus Yahya kemudian mengatakan bahwa tawaran kerja sama tersebut akan segera dieksekusi secara serius lewat penandatanganan perjanjian kerja sama.

“Insyaallah secepatnya kami berdua akan menindaklanjuti rencana kerja sama tentunya dengan komunikasi yang lebih instens dan konkrit untuk membangun kerja sama itu,” terang tokoh kelahiran Rembang Jawa Tengah itu.

Selanjutnya, Dubes Ahmed mengungkapkan bahwa kerja sama ini memprioritaskan agenda perdamaian dunia. “Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Gus Yahya, kita berdua membincang banyak sekali agenda yang secepatnya akan kami ekskusi, terutama persoalan-persoalan yang mengancam dunia Islam,” katanya.

Baca Juga:  Ribuan Pekerja Segera Garap Ibu Kota Nusantara

Ia meyakini agenda kerja sama antara Bahrain dan NU akan berjalan baik, apalagi menyangkut persoalan kemanusiaan secara global.

“Seperti yang saya tahu NU merupakan organisasi besar yang mempunyai misi menebar kasih sayang sehingga saya yakin ajakan kerja sama yang diajukan Bahrain untuk mengatasi persoalan dunia Islam ini tepat ditujukkan kepada NU,” jelas Dubes Ahmed.

Di akhir sesi, Gus Yahya dan Dubes Ahmad saling bertukar cenderamata dan berfoto bersama. Dubes Ahmad memberikan cenderamata berupa miniatur perahu layar yang terbingkai apik akrilik.

Sementara Gus Yahya menghadiahi Dubes Ahmed buah tangan berupa globe dari kaca yang disokong tiang-tiang berwarna emas, di antara tiang-tiang tersebut tersemat ukiran nama ‘Nahldlatul Ulama’.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA