Search

Guru di Malang Raup Rp 60 Juta Per Bulan dari Bisnis Tanaman Hias

Majalahaula.id – Ratusan jenis tanaman hias membentang di Kebun 123, Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Destinasi wisata Kebun 123 dibangun sejak 2016 lalu oleh seorang pasangan suami-istri bernama Ahmad Sukarianto dan Rohmatul Jannah, mereka berprofesi sebagai adalah staf pengajar di salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Malang.

Taman budidaya tanaman hiasnya itu kini sering dijadikan sebagai tujuan wisata sekaligus tempat belanja tanaman hias. Pengelola Kebun 123 juga menyedian spot-spot khusus untuk berfoto dengan latar belakang tanaman hias.

Rohmatul Jannah mengaku pendirian Kebun 123 itu bermula dari ketidaksengajaan. Berawal dari kesukaan suaminya, Ahmad Sukarianto membudidayakan tanaman hias di rumahnya. Semakin hari, jumlah tanaman hias suami itu semakin banyak dan tidak muat jika diletakkan di rumah. Tanaman hiasnya di pindah di sebuah lahan kosong yang dimilikinya, dari situ suaminya mulai berpikir orientasi bisnis pada kesukaannya pada tanaman hias.

Baca Juga:  Dispensasi Sertifikat Merek Dagang untuk UMKM

Keduanya mulai serius menambah koleksi berbagai jenis tanaman hias dengan dibantu oleh beberapa pegawainya, yang merupakan tetangganya sendiri. Sebab, keduanya sama-sama masih punya tanggung jawab profesi sebagai pengajar. Gayung pun bersambut, Kebun 123 yang mereka rintis mengundang daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke sana. Wisatawan yang datang sekadar wisata hingga belanja tanaman hias.

“Setiap harinya kurang lebih mencapai 150 orang. Sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai 500 orang per hari. mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Madura,” ungkap Jannah.

Selain itu, para siswa dari berbagai sekolah juga kerap datang untuk tujuan kegiatan pelatihan budidaya tanaman hias, serta para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian akademis. Tidak hanya itu, sejumlah calon pengantin juga kerap datang dalam rangka pengambilan foto pre-wedding di tempatnya itu. Sedangkan, kunjungan wisata, ia memastikan tidak ada biaya untuk masuk alias gratis.

Baca Juga:  Teten Masduki Sebut Kekuatan Ekonomi UMKM Kurang Diperhitungkan

Jannah menyebut, harga tanaman hias di sana bervariasi. Mulai dari harga termurah Rp 2.000 hingga harga termahal Rp 15 juta per item. Dalam sehari, Jannah mengatakan bisa menjual 5 hingga 10 jenis tanaman hias yang ia budidayakan. Dari hasil penjualan ini, omset yang kami dapatkan sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta per hari. Jika dihitung dalam sebulan pasangan ini bisa meraup hingga Rp 60 juta dari bisnis tanaman hias. Koleksinya tanaman hias yang ada di sana jumlahnya mencapai ribuan, mulai dari jenis Anggrek, Kaktus, Aglonema, dan Monstera. Tanaman-tanaman hias itu ia dapatkan dari berbagai daerah di Indonesia serta dari mancanegara.

“Ada juga tanaman liar yang berasal dari hutan,” pungkasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA