Search

Minta Doa Kiai Saja

Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyarankan masyarakat untuk lebih mempercayakan solusi bagi keluhan kesehatan kepada dokter atau meminta doa kiai.

Hal tersebut terkait fenomena dukun kembali mengemuka di linimasa media sosial karena Youtuber Marcel Radhival atau Pesulap Merah berhasil membongkar trik sulap yang dipakai Samsudin, seorang dukun berkedok agama dari Blitar, Jawa Timur. Sebagai dukun, Samsudin kerap dimintai tolong untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

“Kita tentu menyarankan kepada masyarakat agar ketika sakit, lebih baik datang ke ahlinya, yang ahli dalam hal ini tentu para medis atau dokter. Kalau orang mau melahirkan datangnya ke bidan, ke rumah sakit. Itu lebih aman dan rasional,” katanya di lantai 4 gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (04/08/2022).

Baca Juga:  Bentuk Kader Militan dan Profesional, GP Ansor Kecamatan Bandung Laksanakan PKD

“Setelah itu sowan kepada kiai-kiai sepuh untuk minta doa restu agar diberi kesembuhan. Kalau sowan kiai, ya kiai yang mukhlis, yang memberikan doa karena keikhlasan yang sesungguhnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kiai Said Asrori menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang soal dukun. Bahkan, sampai saat ini, masyarakat Indonesia memiliki berbagai sebutan dukun. Di antaranya ada dukun beranak yang mengurusi kelahiran bayi, ada yang berkecimpung pada ramalan mengenai nasib seseorang, dan ada yang suka memijat disebut dukun pijat.

“Bahkan ada orang-orang yang sering dimintai tolong masyarakat secara umum untuk mengobati berbagai macam penyakit, itu ada memang,” terangnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat, kalaupun terpaksa harus berobat ke dukun, maka carilah dukun-dukun yang memang profesional dan terbukti ahli dalam bidangnya. Sebagai contoh, dukun yang kerap memberikan obat-obatan berupa jamu tradisional atau obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Baca Juga:  Khawatir Terjadi Krisis Legitimasi, PWNU Jatim Usulkan Muktamar NU Digelar Tahun Ini

“Itu banyak dukun yang memberikan pengobatan itu, mereka memakai obat-obatan yang langsung diambil dari tumbuhan yang dikenal dengan sebutan herbal, nah ini masih baik,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu.

Namun, kata Kiai Said Asrori, tidak setiap orang yang dimintai tolong itu lantas disebut sebagai dukun. Sebab ada banyak kiai yang juga kerap dimintai doa oleh para santri dan warga masyarakat. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA