Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar meminta penyelenggaraan Anugerah PWNU Jatim Award 2022 lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Kiai Marzuqi juga mengingatkan agar tahun ini PWNU Award menyentuh hingga ke tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) karena Jawa Timur masuk zona 1 yang ditetapkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Setelah 2 tahun tidak dilaksanakan karena pandemi, tahun ini PWNU Jatim Award akan kembali digelar. Maka penyelenggarannya harus lebih meriah, apalagi acara tahun ini juga bertepatan dengan peringatan seabad NU,” ungkap Kiai Marzuqi. Marzuqi mengaku senang karena mendapat laporan bahwa ternyata cabang-cabang juga menyambut antusias penganugerahan tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur ini juga mengingatkan panitia agar penyelenggaraan PWNU Award tahun ini menyentuh hingga ke tingkat MWC. “Bukan hanya Pengurus Cabang (PC) terbaik tapi sampai pada MWC terbaik. Termasuk banom (badan otonom) misalkan Muslimat atau Ma’arif juga sampai ke tingkat MWC,” jelas Kiai Marzuqi.
Sebab, sebelumnya PBNU sudah menetapkan Jatim sebagai provinsi di zona 1 bersama sejumlah provinsi lain seperti Jawa Tengah, DIY, Banten, DKI Jakarta, Lampung dan NTB. “Jelang seabad NU, kami ingin menjadi zona 1 secara lahir dan batin baik de facto maupun de jure. Karena itu saya ingin semua ranting di Jatim mampu menjawab tantangan PBNU dengan harus memenuhi kreteria seperti yang diinginkan PBNU,” tegas Kiai Marzuqi.
Cara Mudah Yang Murah Meriah
KH Marzuki mengaku, ajang penganugerahan PWNU Jatim Award ini adalah cara yang mudah dan murah untuk membuat Lembaga dan organisasi di lingkungan PWNU Jatim lebih profesional. “PWNU Jatim Award adalah cara yang gampang murah meriah untuk memotivasi, mendorong menyemangati pengurus NU cabang, MWC, ranting, Banom untuk terus meng-upgrade meningkatkan diri,” kata pria kelahiran Blitar ini.
Marzuqi menuturkan, dengan adanya PWNU Jatim Award yang berhadiah mobil dan banyak lagi, maka PC, Lembaga maupun Banom berlomba membenahi menertibkan admistrasi juga bersaing menyuguhkan program-program terbaik. “Andai kita membiayai masing-masing PC, Lembaga atau Banom bisa trilyunan rupiah. Tapi cukup dipancing dengan PWNU Jatim Award mereka yang tidak dapat hadiah akan malu. Sebaliknya yang menang pasti senengnya bukan main,” pungkasnya. (Vin)