Kapolri melakukan kunjungan ke Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (26/07/2022). Pada agenda yang bertajuk Doa Polri untuk Negeri, Pesantren Kawal NKRI tersebut dirinya mengingatkan pentingnya menjaga persatuan.
Menurutnya, beberapa negara terguncang stabilitasnya, mulai karena pandemi Covid-19 hingga perang saudara dalam negeri. Salah satu hal yang mendukung stabilitas negara adalah terjaganya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Itu harapan kita. Syaratnya apa? syaratnya stabilitas? Kamtibmas syaratnya, syaratnya kita ramah terhadap hal-hal seperti itu mungkin,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia itu dulu negara yang dikenal dengan masyarakatnya yang sangat ramah. Namun, perbedaan pandangan politik menimbulkan perpecahan masyarakat.
“Gara-gara saat pemilu di tahun 2019 banyak hate speech, banyak hoaks, banyak politik pecah belah, banyak politik adu domba yang saat itu muncul hingga kemudian itu masih kita rasakan sampai sekarang,” katanya.
Ia mengatakan, orang yang semula teman dari kecil, antartetangga tetiba tidak lagi saling sapa gegara ujaran kebencian dan hoaks dalam hajat politik lima tahunan itu.
“Ini masih kita rasakan. Kalau kita biarkan seperti ini terus maka kita akan mengalami kemunduran,” katanya.
Apalagi sebentar lagi masyarakat Indonesia akan kembali menghadapi Pemilu pada tahun 2024 mendatang. Karenanya, ia mengajak seluruh kiai, nyai, dan para santri untuk mengingatkan masyarakat tidak larut dalam polarisasi.
“Ini tugas kita untuk mengingatkan agar yang namanya polarisasi tidak boleh ada lagi,” tegasnya.
Karenanya, ia menegaskan agar seluruh elemen bangsa Indonesia senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan.
“Kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan karena itu adalah modal utama pendidikan,” ujar pria kelahiran 5 Mei 1969 itu.
Justru dirinya mengingatkan bahwa keragaman yang memang melekat dari bangsa Indonesia bisa menjadi perekat dan menghindari perpecahan.
“Alhamdulillah karena keberagaman itu karena kekayaan alam itu maka Indonesia saat ini bisa berjalan maju. Namun sebaliknya, kalau keberagaman ini kemudian hilang yang terjadi pertempuran antara suatu etnis yang terjadi,” katanya.
(Ful)