Search

Banom Perempuan NU di Tasikmalaya Selenggarakan Aneka Lomba

Menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah, sejumlah badan otonom atau Banom NU menyelenggarakan aneka lomba. Sejumlah banom tersebut adalah Muslimat NU, Fatayat NU dan Ikatan Palajaran Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Acara dikemas dalam Gebyar Muharram 1444 H.

Kegiatan sekalgus sebagai peringatan hari besar Islam (PHBI) ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Munawwar Ad-Dimyati, Kampung Babakan Kupa-Tundagan RT 01/07,Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Kecamatan Mangkubumi Ai Via Nur Alfiah mengatakan, Gebyar Muharram 1444 Hijriah diisi dengan berbagai perlombaan, di antaranya lomba kaligrafi, marawis, shalawat Nabi, dan mars Muslimat NU.

“Gebyar Muharram ini untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah,” kata Ai, Selasa (26/07/2022).

Baca Juga:  Panggung Shalawat Pungkasi Dies Natalis ke-59 Stikosa AWS

Menurutnya, kegiatan PHBI ini mengusung tema “Spirit Tahun Baru Hijriah untuk Memperbaharui, Meningkatkan, dan Menguatkan Ukhuwah Islamiyah, Insaniah, dan Wathaniyah.”

“Para peserta lomba berasal dari pengurus ranting se-Kecamatan Mangkubumi dan para pelajar yang tergabung dalam wadah organisasi IPPNU se-Kecamatan Mangkubumi,” ujarnya.

Ia menuturkan, rencananya kegiatan gebyar Muharram ini berlangsung selama tiga hari. Mulai dari Senin (25/07/2022) hingga Rabu (27/07/2022).

“Hari ini merupakan hari kedua. Lomba yang dilaksanakan yakni lomba marawis dan kaligrafi,” ungkapnya.

Untuk pengumuman juara dilaksanakan Kamis (28/07/2022). Dengan demikian, seluruh pemenang akan disampaikan di waktu tersebut. Para peserta dapat menyaksikan pengumumannya secara lengkap di hari yang telah ditentukan tersebut.

Baca Juga:  Jadikan ADWI Program Unggulan, Sandiaga Uno Fokus Ciptakan Lapangan Kerja yang Berdampak pada Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Juri lomba kaligrafi, Ii Hasan As’ary mengatakan, penilaian lomba meliputi kaidah khatiyah atau penulisan yang benar, hiasan, dan kerapian.

“Alhamdulillah para peserta sudah 70 persen memahami jenis khatiyah. Cukup sulit juga untuk memilih juaranya. Tapi sudah ada yang jadi catatan sebagai pemenang,” kata Kang Ii.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA