Search

Jurnalis Nonmuslim Masuk Tanah Suci, Ini Pesan Syekh Sudais

Warga Arab Saudi didesak dan diperingatkan untuk menghormati kesucian situs-situs suci Kerajaan Arab Saudi setelah seorang warga negara Arab Saudi ditangkap dengan tuduhan mengizinkan seorang non-Muslim memasuki Mekkah secara ilegal. Nunmuslim dimaksud diduga seorang jurnalis asal AS.

Dilansir dari Republika.co.id, Presiden Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdulrahman Al-Sudais menekankan perlunya komitmen dan kepatuhan penuh terhadap peraturan dan instruksi mengenai tempat-tempat suci.

Dilansir dari laman Arab News, Sabtu (23/7/2022), ia mengatakan, kesucian Dua Masjid Suci adalah garis yang tidak dapat dilanggar Kerajaan Arab Saudi dan pelanggaran apa pun tidak akan ditoleransi. Hal itu terlepas dari kebangsaan mereka yang terlibat dan sifat pekerjaan mereka.

Baca Juga:  Muhammad Mas’ud, Wakili Indonesia MTQ Internasional di Turki

Polisi Mekkah mengatakan mereka telah merujuk seorang warga Arab Saudi ke Penuntut Umum karena terlibat dalam dugaan seorang jurnalis non-Muslim dengan kewarganegaraan AS memasuki Mekkah. Hal ini dianggap pelanggaran eksplisit terhadap undang-undang yang melarang masuk nonMuslim ke Mekkah.

Seorang juru bicara polisi mengatakan orang asing yang datang ke Arab Saudi harus menghormati dan mematuhi hukum negara, terutama yang berkaitan dengan Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Wartawan AS itu diduga adalah Kepala Editor dan Komentator Internasional Channel 13 News Israel Gil Tamary. Dia berada di Jeddah pekan lalu untuk meliput kunjungan Presiden AS Joe Biden. Saluran tersebut menyiarkan laporan berdurasi 10 menit tentang Tamary yang bepergian ke Mekkah dengan mobil dan mendaki Gunung Arafah, sebuah situs suci tempat umat Islam berkumpul selama haji.

Baca Juga:  Kembangkan Korporatisasi Sektor Pertanian Melalui Koperasi, KemenKopUKM dan Agriterra Jalin Kerjasama

Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij menggambarkan laporan itu sebagai kebodohan dan berbahaya. “Tidak bertanggung jawab dan merusak untuk menyiarkan laporan ini hanya demi peringkat,” kata Esawi.

Di tengah kemarahan publik, Tamary meminta maaf. Dia mengatakan tidak bermaksud menyinggung umat Islam tetapi ingin menunjukkan pentingnya Mekkah dan keindahan agama. NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA