Search

Lagi, Tentara Israel Tembak Mati Jurnalis Perempuan di Tepi Barat

Ghofran Warasnah, jurnalis Palestina yang tewas ditembak tentara Israel. (Foto: Hops.id)

Kendati dikepung kritik dari penjuru dunia, pihak Israel tak juga mengendorkan aksi brutalnya terhadap warga Palestina, tak terkecuali para jurnalis. Terbaru, tentara Israel menembak seorang jurnalis perempuan hingga tewas saat korban tengah melaksanakan kegiatan jurnalistik di dekat kamp pengungsi Arroub, Tepi Barat.

Jurnalis perempuan malang itu bernama Ghofran Warasnah, yang baru bekerja beberapa hari di sebuah jaringan media lokal Palestina, radio Dream. Berdasarkan laporan Al Jazeera, Warasnah baru bekerta di stasiun radio tersebut selama tiga hari. “Ia pergi dari rumahnya untuk bekerja, kata beberapa saksi mata,” ujar jurnalis Al Jazeera, Givara Budeiri, dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis kemarin.

Sementara itu, direktur dan produser program di Dream Radio, Talab Jaabari, mengatakan kepada The New Arab bahwa Warasnah melamar ke stasiun radionya dua pekan lalu. “Dia melewati beberapa tes kualifikasi dan diterima, dan hari ini [Rabu] adalah hari pertamanya bekerja,” kata Jaabari.

Baca Juga:  Pemerintah Intensifkan Screening Kesehatan Jemaah

“Kami menunggunya muncul di radio untuk pertama kali, tetapi kami menerima berita ia terbunuh,” lanjutnya.

Mengutip dari kantor berita Palestina, WAFA, pasukan Israel yang menjaga pos tersebut menembak jurnalis perempuan itu tak jauh dari kamp pengungsi di utara Hebron. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Warasnah tertembak di dada. Peluru bahkan disebut sampai menembus ke tulang rusuk jurnalis perempuan tersebut.

Sementara itu, petugas Bulan Sabit Merah Palestina (PRC) mengatakan tentara Israel menghalangi mereka untuk menyelamatkan Warasnah. Mereka mengklaim membutuhkan waktu hingga sekitar 20 menit sampai akhirnya tentara Israel mengizinkan mereka mendekati dan mengevakuasi Warasnah. Dia sempat dibawa ke rumah sakit Al-Ahli di Hebron, tetapi nyawanya tak terselamatkan.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 PWNU Jatim Edukasi Santri Gasek

Militer Israel mengklaim tentara penjaga menembak perempuan itu karena membawa pisau dan mengancam keselamatan.

Sebelumnya, jurnalis perempuan dari Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, juga tewas ditembak tentara Israel saat meliput di Jenin, Tepi Barat. Rekan kerja Akleh yang berada di lokasi saat kejadian, Ali Samodi, menceritakan detik-detik mencekam tersebut.

Diceritakan oleh Ali Samodi bahwa ia dan Akleh saat itu telah memakai rompi pers yang terlihat jelas. Di helm mereka juga tertulis dengan jelas bahwa mereka adalah jurnalis.

“Para penjajah (Israel) itu pembunuh dan kriminal, mereka menembak kami tanpa alasan. Kami, sekelompok wartawan berada di sana mengenakan seragam pers lengkap kami selain helm dengan kata pers ditulis dalam huruf besar. Sudah jelas. Kami memastikan untuk berjalan tepat di depan patroli tentara sehingga mereka dapat melihat kami dan mereka melihat kami, setelah kami pergi ke jalan di mana tidak ada orang bersenjata,” ungkap Ali Samodi dikutip dari Detik.com.

“Kami terkejut dengan penembakan itu. Saya beruntung dan saya membalikkan punggung saya ketika peluru pertama ditembakkan dan melukai punggung saya, mereka ingin membunuh saya. Saya terluka di punggung saya dan peluru kedua menembak rekan saya Shireen dan menyebabkan kematiannya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Israel Serang Masjid Al Aqsa, Puluhan Orang Luka-luka

NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA