Search

Nikmati Keindahan Garut dari Puncak 2.821 Mdpl, Gunung Cikuray via Pemancar

Gunung Cikuray, memiliki ketinggian 2.821 mdpl, merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Garut dan urutan ke-4 di provinsi Jawa Barat. Untuk ulasan umumnya, saya sudah menulisnya dalam salah satu postingan yang berjudul sejarah gunung Cikuray. Di sana, kamu bisa mengetahui berbagai informasi Cikuray secara keseluruhan.

Dilansir dari gunungcikuray.com, untuk mencapai puncak Cikuray, kamu bisa memilih 3 jalur yang tersedia. Yaitu jalur Bayongbong, Cikajang dan jalur Pemancar di Cilawu. Pemancar sendiri merupakan jalur yang paling sering digunakan oleh para pendaki. Selain track-nya paling ramah, Pemancar pun paling mudah dalam urusan transportasi.

Namun, meski demikian, jalur ini adalah jalur terpanjang, sehingga waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama. Rata-rata pendaki, mencapai puncak Cikuray membutuhkan waktu 8 jam, atau bahkan lebih. Tergantung lamanya beristirahat dan kecepatan perjalanan.

Alasan kenapa dinamakan jalur pemancar adalah keberadaan stasiun pemancar TVRI dan beberapa TV swasta di lereng gunung Cikuray di Cilawu.

Baca Juga:  Diaspora Indonesia di San Francisco Mulai Rayakan HUT RI Ke-78

Info Transportasi

Sedangkan, jika dari arah Bandung, kamu bisa mengandalkan elf atau bus dengan jurusan Garut dan turun di terminal Guntur.

Sesampainya di terminal Guntur, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan naik ankot 06, jurusan Cilawu. Setelah, kurang lebih, 30 menit duduk manis di angkot, berhentilah di pertigaan Genteng. Lanjut naik ojek sampai ke Pemancar. Biaya ojeg sekitar 25 ribu – 35 ribu.

Jika mendaki bersama rombongan, kamu bisa carter angkot dari terminal Guntur, langsung ke Pemancar. Biayanya bisa 40 ribu – 60 ribu per orang, tergantung kehandalanmu dalam tawar-menawar. Atau bisa lebih murah, kalau supirnya sedang gak butuh uang. Tapi, jaman sekarang, siapa juga yang tidak butuh duit?.

Baca Juga:  Astaghfirullah, Ibu di Garut Racuni 2 Anaknya lalu Bunuh Diri

Sesampainya di pos Pemancar, kamu akan diminta biaya simaksi sebesar 10 ribu. Di sana kamu bisa istirahat terlebih dahulu, sambil mengecek kembali peralatan pendakian, perbekalan, kopi-kopi dan menikmati pemandangan alam yang sudah mulai memperlihatkan keasriannya.

Jalur Pendakian

Pos Pemancar – Pos 1, Lepas dari Pemancar, petualangan baru dimulai, trek terus perlahan menanjak, pemandangan berupa perkebunan sayur milik warga di sana. Warna hijau terlihat sangat luas dan dibatasi dengan pemandangan pegunungan di sekitar. Nyaris tidak menemukan bonus, kecuali setelah berjalan 30 menitan dari pemancar. Itu pun tidak berlangsung lama.

Pos 1 – Pos 3, Selepas pos satu. Pemandangan sudah mulai memasuki hutan, track mulai berani mempermainkan hati, kadang bikin emosi, semakin sadis. Selain tingkat kemiringannya yang semakin meningkat, tanjakan di Cikuray pun bisa dibilang lengkap, mulai dari tanjakan berupa tanah, batu, tanah keras dan akar-akaran.

Baca Juga:  Mau Wisata Halal di Garut, Ini Beberapa Rekomendasi Hotel Syariah

Pos 3 – Puncak Bayangan, Selepas puncak bayangan, trekakan lebih tega dari sebelumnya, seperti mamah tiri, dia semakin sadis, tanjakan semakin terjal, butuh tekad kuat untuk dapat melewatinya. Terlebih, pemandangan di kanan dan kiri merupakan jurang. Berhati-hatilah saat melangkah dan telitilah ketika memilih pijakan dan pegangan.

Lebih dekat dengan puncak, pohon-pohon di pinggiran trek akan terlihat lebih pendek, pada musim tertentu, bunga Edelweis akan menghiasi perjalananmu menuju puncak. Setelah tanjakan batu yang cukup merepotkan, selamat!, kamu sudah sampai di puncak Cikuray.

Secara keseluruhan, trek Cikuray lewat pemancar adalah perjalanan yang menantang, tanjakan-tanjakan di sana bervariasi dan pemandangan didominasi oleh rimbunnya pepohonan. Meskipun tidak selebat hutan di jalur Cikajang.

Dy

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA