Hal yang harus terus dijaga oleh semua kalangan adalah persatuan. Perbedaan yang sudah demikian melekat sebagai hamba dan warga bangsa hendaknya tidak perlu dipersoalkan. Yang mendesak adalah menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk saling menguatkan.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) Heri Saman. Dirinya mengajak Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah Kabupaten Landak untuk tetap saling silaturahim dan menjaga kesatuan di wilayah tersebut.
Hal itu ditegaskan saat menghadiri acara halal bihalal di gedung DPRD Landak, Sabtu (02/07/2022). Heri Saman berharap tetap menjaga kesatuan, kebinekaan di Kabupaten Landak.
“Tolong jaga kesatuan, kebhinekaan di Kabupaten Landak. Tetap saling silaturahim antara pengurus NU dan pemerintah Kabupaten Landak,” katanya.
Selain itu, PJ Bupati Landak, Samuel menegaskan dengan adanya kegiatan ini untuk menjalin tali silaturahim keluarga besar NU Se-Kabupaten Landak, maupun dengan ormas, pemerintah daerah dan DPRD Landak.
“Kegiatan ini untuk menjalin tali silaturahmi keluarga besar NU se-Kabupaten Landak maupun ormas, Pemda, dan DPRD Kabupaten Landak. Jadi ini adalah kegiatan yang sangat baik,” ujar Samuel.
Ia juga mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini untuk meningkatkan persatuan dan meningkatkan keimanan. Meningkatkan persatuan dan meningkatkan keimanan.
“Harapan saya semua komponen masyarakat bersatu terpadu,” harap dia.
Harapan serupa disampaikan Ketua PCNU Landak, Ahmad Fauzie. Dalam pandangannya, hubungan antara umat beragama, suku, ras harus bersatu. Oleh sebab itu, dirinya sangat berharap dalam acara ini dan dilanjut di kesempatan berikutnya semua masyarakat yang ada di Kabupaten Landak harus bersatu.
“Dengan teman yang diambil, hubungan masyarakat tidak boleh dibedakan oleh ras, suku, dan agama. Kita harus bersatu,” tandasnya.
Kegiatan berlangsung dengan meriah dan diikuti semua komponen yang ada. Baik dari pimpinan DPRD, Pemkab dan PCNU Kabupaten Landak. Termasuk tentu saja utusan dari badan otonom dan lembaga di lingkungan NU setempat. (Ful)
