Search

Puan Maharani – Dipanggil Ning Maharani

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI ini melakukan silaturahim dengan sejumlah kiai muda atau gus (gawagis) Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Timur. Bahkan diberi julukan Ning Maharani.

Pada pertemuan bertajuk Ta’aruf Mbak Puan dengan para gus (gawagis) itu berlangsung secara informal, diisi dengan perbincangan hangat penuh guyonan khas NU. Pertemuan juga tradisi keluarga yang diturunkan dari orang tua, mulai dari Ir. Soekarno dan Megawati Soekarnoputri untuk menjalin hubungan baik dengan ulama.

“Ini forum yang bagus untuk menjahit silaturahim para kakek-kakek kita. Dan sekarang kita generasi ketiga melanjutkannya,” kata Puan, Kamis (16/06/2022).

Ia pun berharap agar silaturahim seperti ini dilakukan secara berkala, sehingga pertemuan dengan gawagis tersebut dapat menjadi kerangka pijakan untuk menjalin silaturahim secara berkala dalam kerangka keluarga besar Indonesia. Apalagi, pertemuan banyak diisi dengan membicarakan masa depan bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Hj Faizah Ali Sibromalisi Isra’ Mi’raj dan Pandemi

“Silaturahim didasari niat untuk membangun Indonesia ke depan. Tugas kita menjaga Indonesia yang berbhineka,” ucapnya.

Dirinya juga berkomitmen kepada para gus yang mengasuh pesantren di Jatim dengan menyatakan komitmennya membantu pondok pesantren, khususnya lewat tugas legislatif.

“Komitmen saya untuk mendorong perhatian kepada pesantren lebih besar,” jelas mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut.

Beberapa Gus yang hadir di antaranya adalah Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Maksum Faqih yang menjadi salah inisiator acara ta’aruf dengan dengan Puan. Kemudian ada juga KH Nabil Hasbullah (Ponpes Darul Hikam Ponorogo), KH Moh Hasib Wahab (Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang), dan lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Maksum mengibaratkan Puan tengah kembali ke rumah yang telah dibangun oleh Bung Karno dan para Kiai NU. Mereka juga sepakat memberikan panggilan kepada Ketua DPR RI itu dengan sebutan Ning.

Baca Juga:  Puan Maharani Berupaya Menahan Tangis

“Ini panjenengan seperti kembali ke rumah. Kalau kembali ke rumah harus nyaman sebagai satu keluarga. Karena berkumpul dan satu keluarga dengan gus-gus, maka kita panggil saja Ning Maharani,” ungkap Gus Maksum.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA