Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencanangkan empat program prioritas dalam mengembangkan kualitas pendidikan. Empat komponen itu meliputi data, kurikulum, sarana prasarana, dan peningkatan kualitas SDM peserta didik.
Penegasan itu disampaikan oleh Ketua LP Ma’arif PBNU Muhammad Ali Ramdhani pada kegiatan Pra Rakernas LP Ma’arif PBNU di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ramdhani menjelaskan, bahwa pemetaan data dan potensi LP Ma’arif NU di seluruh Indonesia penting untuk dilakukan. Hal tersebut mengingat ada 21 ribu institusi pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif PBNU.
“Ada lebih dari 21 ribu lembaga yang harus dipetakan berdasarkan data, potensi, dan wilayah, data ini perlu kita klasterisasi sebagai modal peningkatan mutu dan kualitas lembaga secara merata,” jelasnya.
Yang kedua, lanjut Ramdani, penguatan Kurikulum di lingkungan pendidikan LP Maarif. Menurutnya, penguatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan benchmarking referensi ke madrasah unggulan yang ada. “Lembaga pendidikan harus mampu menghadirkan lembaga yang dapat memuliakan aspek psikologis, mengokohkan aspek fisiknya, menata sistem sosial, dan memberikan ruang berpikir sesuai minat dan bakat siswanya,” terang Ramdani. Hal berikutnya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan lembaga pendidikan adalah pembenahan sarana prasarana sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma’arif.
“Sarana prasarana yang menunjang dalam setiap pembelajaran adalah kunci keberhasilan dalam memberikan ilmu pengetahuan,” ujarnya. Hal terakhir yang menjadi program dalam peningkatan kapasitas LP Ma’arif NU adalah peningkatan kualitas peserta didik.
Ramdani menerangkan, dalam meningkatkan kualitas peserta didik, LP Ma’arif NU harus memperhatikan empat hal. Pertama, Lembaga harus mampu menjaga dengan baik psikologi anak didik. Yang kedua, lembaga harus bisa menjaga kondisi fisik dari siswa. Lembaga pendidikan tidak hanya mementingkan kemampuan kognitif siswa, namun fisik juga harus selalu diperhatikan, seperti menghindari kekerasan. Ketiga, lembaga harus mampu menumbuhkembangkan kemampuan sosial peserta didik.
“Madrasah sebuah kawah candradimuka dan sebuah wadah proses menciptakan generasi bangsa yang bisa berkolaborasi, maka ciptakan alumni-alumni yang bisa bersosial dan bekerjasama sebagai super team,” ungkap Dani.
Terakhir, Ramdani berpesan bahwa madrasah merupakan sebuah pendidikan yang harus bisa membuka cakrawala kognitif bagi anak bangsa. “Disebut sebagai orang yang kompetitif yakni seseorang yang mumpuni dari sisi keilmuan dan memiliki ketrampilan yang kokoh serta memiliki akhlakul karimah,” pungkasnya.
Sementara itu, Harianto Oghie, Sekretaris LP Ma’arif PBNU, menyampaikan, berbagai perkembangan dunia pendidikan yang terjadi saat ini mendorong LP Ma’arif NU untuk melakukan penanganan yang maksimal terhadap keberadaan satuan pendidikan yang bernaung di bawahnya.
“Hal ini yang juga akan dijadikan pembahasan utama dalam Rakernas LP Maarif NU PBNU mendatang,” kata Steering Committee Rakernas LP Ma’arif PBNU itu. “Maka Rakernas mendatang menjadi ajang untuk melakukan koordinasi dalam sinergi program dan penguatan kelembagaan selain membahas berbagai program-program nasional LP Ma’arif NU 2021,” tutup Oghie.