Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Nusron Wahid berpesan kepada aktivis NU dan juga kiai untuk mempersiapkan putra-putrinya guna meneruskan kiprah di jamiyah. Jangan sampai menurutnya, putra aktivis NU malah memiliki pandangan berbeda dan berkiprah di komunitas yang bertentangan dengan NU.
“Kita itu kadang-kadang keasyikan mendidik orang, keasyikan ngurusin orang, lupa mendidik anak kita. Karena itu sekarang sudah saatnya anaknya ketua Ansor, anaknya ketua PMII, wajib jadi Ansor, wajib jadi PMII. Jangan sampai anaknya ketua NU, malah bermusuhan dengan NU,” katanya pada halal bi halal Ikatan Alumni Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (01/06/2022).
Pada kegiatan yang berlangsung di Universitas Islam Raden Rachmat (Unira) Malang tersebut, dirinya mengajak menyiapkan diri sebaik mungkin guna memasuki abad kedua umur NU.
Setidaknya menurut pria yang pernah menjadi Ketua umum GP Ansor ini, ada tiga hal yang harus dipersiapkan khususnya oleh para generasi penerus NU dalam menghadapi tantangan zaman ini.
Persiapan pertama melahirkan para kader ulama dan aktivis yang mempertahankan ilmal ulama (ilmu ulama). Langkah ini menurutnya harus mendapatkan perhatian serius karena banyak para kiai dan aktivis yang anaknya tidak mengikuti jejak orang tuanya menjadi ulama dan aktivis.
“Untuk menjaga regenerasi ilmal ulama (ilmunya ulama) tadi,” tegasnya dalam acara yang disiarkan oleh kanal Youtube Sembilan ini.
Persiapan yang kedua adalah mempersiapkan kader hikmatal hukama yang diartikan sebagai pelaksana kebijakan yakni para teknokrat yang menduduki posisi-posisi strategis di tengah masyarakat.
“Generasi teknokrat tempatnya di mana? Di kampus. Kampus harus melahirkan teknokrat, pesantren melahirkan ulama. Tapi bagaimana ulama dan teknokrat saling kerja sama,” ungkapnya.
Persiapan yang ketiga adalah shiyasatal mulk yakni mempersiapkan kader yang berkiprah di dunia politik dan mampu memberi kemaslahatan bagi orang banyak. Di antara kunci kesuksesan semua itu menurutnya adalah disiplin dalam berorganisasi.
(Ful)