Search

Hardiknas, Momentum Pemulihan Pendidikan Pascapandemi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Hari Pendidikan Nasional ini adalah momentum bersama untuk bergerak bersinergi menjadi pemimpin di sektor masing-masing. Dengan semboyan Ing Ngarsa Sung Tuladha Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani , ia menekankan pentingnya untuk bersama-sama memulihkan pendidikan Indonesia, khususnya Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Khofifah saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat kemarin. Sejatinya, Hardiknas jatuh setiap 2 Mei. Upacara baru digelar karena pada 2 Mei bertepatan dengan 1 Syawal 1443 Hijriyah.

“Kita harus tetap bergerak untuk menjaga komitmen bersama demi memajukan pendidikan dengan tujuan mencetak SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul,” kata Khofifah.

Baca Juga:  Tok! Perda Fasilitasi Pengembangan Pesantren Disahkan
Upacara Hardiknas di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat kemarin.

Menurut Ketum PP Muslimat NU itu, di era digital saat ini, masyarakat dituntut untuk mampu berpikir dan bergerak out of the box sebagai upaya membawa pendidikan lebih baik melalui kemerdekaan dalam belajar. Muaranya tentu sejalan dengan arah pembangunan manusia yaitu SDM unggul yang akan mengantarkan kepada kemajuan Indonesia.

Khofifah menambahkan, pendidikan bukan hanya sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Namun pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan kreativitas menuju bangsa yang beradab, berkarakter dan berbudi luhur,” ujarnya.

Sementara itu, bagi penyelenggara sekolah luar biasa dan bagi anak berkebutuhan khusus, Khofifah mengatakan bahwa pendidikan amat diperlukan untuk mengakomodir keragaman, kemampuan, dan karakteristik siswa.

Baca Juga:  Resep Simple "Pie Susu Teflon"

“Saya ingin mengingatkan kembali adanya keberagaman siswa dan bagaimana seharusnya assessment dikembangkan. Semoga kemerdekaan dalam belajar menjadi suatu yang nyata dan teraplikasi dengan baik,” harapnya.

Hingga saat ini, kata Khofifah, seluruh sekolah dan guru penggerak di Jawa Timur ini terus bergerak guna mewujudkan visi Pendidikan Indonesia, yakni Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. “Marilah kita menjadi agen-agen penggerak bagi kemajuan pendidikan karena pendidikan merupakan pembangunan peradaban satu negara,” tandasnya.

NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA