Search

Pesantren Az-Zayadiyy Laweyan Solo: Akhir Ramadhan Perbanyak Baca Al-Qur’an

Ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan, di mana setiap amal kebaikan yang kita lakukan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Tetapi, tak lama lagi bulan yang penuh berkah ini akan meninggalkan kita.

“Saat ini kita sedang berada di Asyrul Awakhir, yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan,” terang Pengasuh Pesantren Az-Zayadiyy Laweyan, Solo KH Abdul Karim (Gus Karim), Rabu (27/4) malam.

Disampaikan, pada khataman dan penutupan tarawih keliling (tarling) Jamaah Muji Rosul (Jamuro) Surakarta di Graha Setyowati Gentan, Sukoharjo, Nabi Muhammad SAW membagi keutamaan bulan Ramadhan menjadi tiga bagian yaitu rahmat, maghfirah dan itqun minannar.

Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, yang artinya pada awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Modern As-Sajdah Makkiyah Batulayang Pontianak, Bangkitkan Ghirah Belajar di Tengah Pandemi

“Di sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, Allah akan melimpahkan rahmat. Sepuluh hari pertengahan Ramadhan Allah akan memberi ampunan dan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, Allah akan membebaskan dari api neraka,” kata Gus Karim.

Lebih lanjut, kiai yang pernah menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta itu mengajak kepada para jamaah untuk terus memperbaiki niat. Serta, jangan sampai meninggalkan ibadah, baik sunnah maupun wajib yang dikerjakan di bulan Ramadhan.

“Mari perbanyak membaca Al-Qur’an dan perbanyak shalat sunnah. Ibarat rumah yang sering kita gunakan untuk membaca Al-Qur’an, itu bagaikan rumah yang penuh dengan cahaya, begitupun sebaliknya, rumah yang kita tempati akan terasa gelap sunyi jika penghuninya jarang membaca Al-Qur’an,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pesantren Al-Falah Sya'roniyah Shiddiqiyah, Santuni Ratusan Anak Yatim

Acara khataman dan penutupan tarling yang diselenggarakan oleh Jamuro dihadiri oleh seluruh imam tarawih, para kiai dan ibu nyai se-Surakarta. Ketua Yayasan Jamuro, H Hilmi Sa’dillah mengatakan, kegiatan tarling Jamuro adalah kegiatan rutin tahunan di bulan Ramadhan.

“Tarling yang diadakan oleh Jamuro memiliki ciri khas yaitu surat yang dibaca secara urut, mulai dari juz 1 sampai 30. Semoga kegiatan tarling Jamuro bisa kita adakan kembali pada tahun-tahun berikutnya dan berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA