Bagi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang lebih akrab disapa Alissa Wahid ini, bahwa pondok pesantren memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung pencapaian program vaksinasi nasional.
Berbicara di sela-sela acara ‘Vaksinasi 1000 Kiai dan Santri’ di Pondok Pesantren Nurulhuda, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, Alissa mengatakan dukungan pesantren terhadap vaksinasi adalah nyata. Ketika sebagian masyarakat masih ragu tentang vaksin, lanjut dia, figur-figur terkemuka pesantren memberikan teladan bahwa vaksin itu aman dan sangat diperlukan.
“Kita berkejaran dengan pandemi, vaksin adalah salah satu ikhtiar,” jelasnya.
Penanggungjawab program vaksin PBNU ini juga menjelaskan pentingnya dukungan pesantren dalam mengejar target vaksinasi nasional.
“Kita tahu masih ada yang menolak vaksin karena pandangan keagamaan. Pesantren hadir untuk memberikan jawaban dan contoh kepada masyarakat bahwa menjalankan vaksinasi itu juga bagian dari seruan agama. NU melalui tokoh-tokoh pesantren memberikan contoh, demi percepatan vaksinasi pemerintah,” ujarnya.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu menyebutkan betawa luas jangkauan pesantren yang menjadi garapan NU.Secara nasional ada 23 ribu pesantren yang terafiliasi degan NU dan ada lebih dari empat juta santri di dalamnya.
Dijelaskan bahwa program Vaksinasi 1000 Kiai dan Santri di Pesantren Nurulhuda Garut hari ini merupakan bagian dari 14 ribu dosis vaksin yang disebar di beberapa tempat di Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Secara khusus, tokoh perempuan yang berhasil duduk di jajaran Tanfidziyah PBNU tersebut menjelaskan pentingnya keteladanan Kiai dalam program vaksinasi.
“Sebagai panutan masyarakat, Kiai memiliki peran sentra dalam suksesnya program vaksinasi. Seperti yang dicontohkan oleh Ajengan Nuh Addawami tadi, ketika beliau bersedia divaksin booster, ini tentu akan menggerakkan masyarakat yang sempat termakan isu negatif tentang vaksin booster,” bebernya. (Ful)