Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2017-2022 sekaligus anggota KPU terpilih 2022-2027, Hasyim Asy’ari, menyatakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terpilih periode 2022-2027 melakukan pertemuan dengan tiga pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Kamis (10/3/2022).
Hasyim mengungkapkan, pertemuan tidak hanya dengan Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, tapi juga dengan Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
“Tujuh calon anggota KPU terpilih dan lima calon anggota Bawaslu terpilih diundang oleh pimpinan DPR. Audiensi dilakukan dengan semua pimpinan DPR. Pimpinan DPR yang berkesempatan menemui adalah Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Muhaimin Iskandar,” kata Hasyim saat dihubungi, Senin (14/03/2022).
Sementara itu, menurut Hasyim, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus dan Rachmat Gobel sedang ada tugas lain, sehingga tidak dapat menemui anggota KPU dan Bawaslu terpilih. Hasyim menuturkan, dalam pertemuan tersebut, anggota KPU dan Bawaslu terpilih diminta bekerja sesuai konstitusi dan UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.
“Topik yang disampaikan dalam audiensi tersebut agar KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 bekerja berdasarkan konstitusi dan UU Pemilu. Dalam audiensi juga dipesankan agar KPU dan Bawaslu bekerja secara profesional, mandiri, akuntabel, dan transparan,” ucapnya.
Hasyim menambahkan, para anggota KPU dan Bawaslu terpilih menyampaikan bahwa KPU dan Bawaslu adalah lembaga penyelenggara pemilu yang memiliki karakter pelayanan. Artinya, melayani pemilih dalam menggunakan haknya dan melayani peserta pemilu.
“Karena itu, agar layanan berjalan efektif, diharapkan digunakan metode komunikasi yang strategis,” katanya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan pertemuannya dengan anggota KPU dan Bawaslu terpilih periode 2022-2027 di akun Instagram @cakiminnow.
Dalam unggahannya, Cak Imin menulis, “Penting! Kedatangan tamu-tamu penting, pengawal demokrasi yang fair dan akuntabel. Para anggota KPU dan Bawaslu. Ada yang kenal?”