Keluarga besar Nahdlatul Ulama dikejutkan pesan berantai di grup-grup WhatsApp yang menginformasikan Rais PBNU Mohammad Nuh wafat pada Jumat kemarin. Ternyata, informasi itu tidak benar alias hoaks. Di hari itu, Nuh ternyata sehat dan bugar, bahkan tengah menghadiri acara pembangunan gedung 12 lantai di RSI A Yani Surabaya, Jawa Timur.
Pesan palsu itu beredar luas di jejaring WhatsApp sejak Jumat pagi. “Innalillahi wa innailaihi raji’un, turut berdukacita atas wafatnya bapak Ir. Moh.Nuh, DEA (Mantan Mendiknas) tadi pagi di RS Persahabatan jam 05.10 WIB , semoga diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik disisiNya, aamiin allahumma aamiin,” isi pesan yang beredar.
Banyak pihak yang mencari tahu kebenaran informasi itu. Tak lama kemudian, beredar pula pesan klarifikasi bahwa Nuh berada di Surabaya dan dalam kondisi sehat. Hal itu ditegaskan dengan foto Ketua Dewan Pers itu tengah mengaji Al-Qur’an bersama cucunya pada Kamis (03/03/2022) malam. “Itu foto dari keluarga,” kata Ketua Humas dan Marketing Unusa, Sukemi, dikonfirmasi AULA.
Orang dekat M Nuh itu menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Sukemi juga mengaku menerima pesan berantai tersebut pada Jumat pagi sekira pukul 08.00 WIB. Dia juga dihubungi beberapa temannya di Jakarta dan menanyakan kabar duka itu.
Segera setelah itu Sukemi langsung menghubungi putri M Nuh untuk memastikan benar atau tidaknya informasi tersebut dan dijawab itu hoaks.Sukemi kemudian menghubungi langsung M Nuh. “Saya kaget, saya konfirmai ke putrinya. Sehat kok. Saya kemudian kontak beliau (M Nuh) dan beliau malah siap-siap beraktivitas,” ujarnya.
Pada Jumat siang seusai Shalat Jumat, Nuh menghadiri acara pembangunan gedung 12 lantai di RSI A Yani Surabaya. Sukemi mengatakan bahwa yayasan yang diketuai Nuh, Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), kini mulai membangun gedung baru berlantai 12. Karena itu, gedung lama dibongkar. “Beliau menyaksikan pembongkaran gedung lama itu,” tandasnya.
Berdasarkan foto yang diperoleh AULA dari Humas RSI A Yani Surabaya, Nuh terlihat bugar menyampaikan sambutan di acara RSI. Dia berdiri di podium. Tangannya terlihat lincah mengikuti kalimat-kalimat sambutan yang disampaikannya di hadapan hadirin.
Dikonfirmasi wartawan, Nuh mengaku sehat dan menegaskan bahwa kabar dirinya meninggal dunia tidak benar. Dia juga tidak dalam posisi dirawat di rumah sakit. Ini orangnya bisa ditelepon. Alhamdulillah saya sehat wal afiat, enggak pake dirawat. Habis Jumatan tadi juga ada acara,” ucapnya dihubungi melalui sambungan telepon genggam.
Mendiknas era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku tahu adanya pesan berantai yang mengabarkan dirinya meninggal dunia tadi pagi. Hikmah dari adanya kabar palsu itu, Nuh mengaku hal itu menjadi pengingat bagi dirinya untuk terus melakukan kebaikan selama masih hidup. Sebab, menurutnya setiap manusia pasti akan meninggal dunia.
“Tadi pagi ada dikonfirmasi, saya bilang Alhamdulillah. Ini sebagai pengingat, toh semuanya akan meninggal,” ucapnya.
Nuh mengaku tidak akan mempermasalahkan penyebar pesan palsu tersebut. Dia mengaku tidak akan mencari tahu siapa penyebarnya, apalagi menuntut. Namun demikian, dia berpesan kepada siapa pun bahwa menyebarkan informasi palsu tentang kematian seseorang adalah perbuatan yang tidak dibenarkan.
Panjang umur, Prof Nuh. NF