Search

Ai Rahmayanti: KDRT Tidak Bisa Ditolerir

Isu kekerasan dalam rumah tanga (KDRT) yang tengah ramai dibicarakan banyak orang sebenarnya telah diingatkan oleh Rasulullah SAW. Yakni mendorong umatnya untuk menghentikan segala kezaliman dan kemunkaran. Dan KDRT dalam banyak aspek tidak dapat dibenarkan.

“Tindakan KDRT tidak bisa ditolerir dengan alasan apapun. Sebab, secara agama Rasullullah SAW meneladankan bagi pasangan suami istri untuk membangun keluarga yang bahagia dan membawa maslahah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ai Rahmayanti.

“Sebagai tuntunan dan teladan umat Islam Rasul jelas mengajarkan pasangan suami istri harus membangun keluarga maslahah yang setiap anggotanya mampu mendatangkan kebaikan pada diri masing-masing dan pihak lainnya,” kata Ai.

Baca Juga:  Beroperasi 24 Jam, Bus Shalawat Siap Antar Jamaah dari Hotel ke Masjidil Haram PP

Bahkan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Rumah Perempuan dan Anak itu mengutip hadits yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi yang menyatakan bahwa Rasulullah adalah sosok laki-laki yang memperlakukan istrinya dengan baik.

“Rasul bersabda, ‘sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku’,” bebernya.

Kemudian, Ai menceritakan satu kisah, pada masa Rasulullah SAW, Sahabat Umar bin Khattab mengadu kepada Rasul tentang banyaknya perempuan yang dianggap semakin berani kepada para suaminya. Mendengar hal demikian, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud bersanad sahih Rasulullah lantas bersabda: ‘Mereka itu (para suami) bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian semua’.

Baca Juga:  Gus Ulil: Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad (Sebuah Jalan Tengah Dalam Beraqidah)

Alumnus Pesantren Al-Mardhiyatul Islamiyyah Bandung itu menyimpulkan bahwa pelajaran dari hadits-hadits di atas adalah sebuah bentuk ikhtiar melaporkan tindakan KDRT yang dialami perempuan kepada Rasulullah SAW, dan itu diperbolehkan.

“Hal itu menunjukkan bahwa melaporkan KDRT dalam Islam tidak tabu, bukan termasuk perbuatan yang melanggar agama, bahkan Rasul membantu memberikan solusi kepada pasangan yang bertikai dengan bermusyawarah dan bertabayun, sebenarnya masalah apa yang terjadi antara mereka,” tandas Ai.

A’wan PBNU, Nyai Hj Badriyah Fayumi juga berbuat baik dalam rumah tangga selaras dengan visi dasar Islam, yakni menebar kasih sayang atau rahmatan lil ‘alamin. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA