Search

KH Miftachul Akhyar Harapkan Kiprah Pengusaha Nahdliyin

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar meminta Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) menjadi motor penggerak ekonomi kaum Nahdliyin. Yang dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas bisnis dalam rangka membangun industri kecil menengah yang merupakan basis warga NU.

Forum permusyawaratan Konferensi Nasional (Konfernas) HPN yang akan digelar pada 23 Juli 2022 mendatang harus mampu merumuskan program konkret, penempatan, dan sinergi antarnahdliyin yang harus dijalankan HPN demi membangun gerakan ekonomi umat.

Hal ini disampaikan oleh Rais Aam PBNU saat menerima kunjungan Ketua Umum DPP HPN, Abdul Kholik di Jakarta, Rabu (23/02/2022) malam.

Lebih lanjut, Kiai Miftach menekankan adanya aksi nyata dalam menentukan program ekonomi dan bisnis tidak hanya menumpuk dokumen nota kesepahaman (MoU) tanpa ada realisasi yang bisa langsung dirasakan kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) warga NU di bawah.

Baca Juga:  KH Abdul Ghofur Maimoen Tantangan Ahli Fiqih Kontemporer

“Rancang dan rumuskan segera, koordinasikan dan laporkan ke Ketua Umum PBNU karena kebijakan ekonomi sedang disusun oleh jajaran pengurus tanfidziyah,” kata Kiai Miftah.

Sebelumnya, Abdul Kholik menyampaikan laporan kepada Kiai Miftach seputar sejarah pendirian HPN sebagai asosiasi para pengusaha penerus gerakan Nahdlatut Tujjar yang digagas KH Wahab Chasbullah pada 1918. Disampaikan juga, posisi legal HPN sebagai asosiasi yang didirikan oleh para masyayikh dan syuriyah PBNU, di antaranya almarhum KH Sahal Mahfudz, KH Mustofa Bisri, KH Said Aqil Siroj, KH As’ad Said Ali, dan KH Agoes Ali Masyhuri. Hingga kini HPN berkembang cukup menggemberikan di 28 provinsi dan 150 Kabupaten/Kota dengan sekitar 2 juta anggota pengusaha di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Erick Thohir Alasan BBM Tidak Naik

“Kami laporkan juga tentang ukhuwah dan transaksi bisnis antar anggota HPN yang sudah mulai terjalin,” kata founder dan CEO Azet Surya, salah satu perusahaan energi Solar Cell pertama di Indonesia ini.

Kholik juga melaporkan program digital end to end yang sedang dijalankan saat ini, dan bukan hanya aplikasi, demi mewadahi kebutuhan ekonomi digital nahdliyin dan mendorong pengusaha HPN menjadi terdepan di teknologi digital. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA