Search

70 Persen Warga Indonesia Sudah Divaksin Pertama

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 189 juta atau sekitar 70 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Budi meminta pemberian vaksin terus dikejar, terutama untuk vaksinasi dosis kedua.

“Berita baiknya kemarin 189 juta, artinya 70 persen dari populasi sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama,” kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip dari Republika.co.id, Senin (21/02/2022).

“Kita harus mengejar agar dosis keduanya bisa naik segera mencapai angka tersebut agar kita bisa lengkap 70 persen dari populasi mendapatkan vaksinasi dua dosis,” kata mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Budi juga meminta kepada masyarakat agar tidak pilih-pilih jenis vaksin. Budi menekankan, vaksin terbaik adalah yamg tersedia saaat ini baik sebagai booster maupun juga sebagai vaksinasi primer yang lengkap.

Baca Juga:  Catat, Jamaah Haji Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024

Lebih lanjut, Budi mengatakan pemberian vaksin Covid-19 ini penting untuk dilakukan. Penyebabnya, angka kematian akibat paparan virus lebih banyak terjadi karena pasien mengidap penyakit komorbid dan belum mendapatkan vaksinasi secara lengkap sebanyak dua dosis.

“Jadi sekali lagi kami mengulangi lagi, terus menerus, segera ya divaksin. Vaksinnya juga harus lengkap minimal dua kali. Kalau ada teman-teman kita yang lansia didorong agar bisa cepat divaksin,” tegasnya.

Berdasarkan data Kemenkes pada Ahad (20/2/2022) kemarin 189.646.917 orang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 140.301.087 vaksinasi dosis kedua. Sementara untuk dosis ketiga, sudah diterima 8.456.612 orang. Adapun target sasaran vaksinasi di Indonesia sebanyak 208.265.720 orang.

Di bagian lain, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 34.418 pada Senin kemarin. Total kasus positif Covid-19 kini menjadi 5.231.923 jika diakumulasikan sejak awal pandemi Maret 2020.

Baca Juga:  Tiga Santri Positif Covid-19 di Blitar Langsung dibawa ke Gedung LEC Pemkab Blitar

Dari total kasus positif itu, sebanyak 530.671 di antaranya merupakan kasus aktif. Menurun 5.687 dari hari sebelumnya. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit rujukan.

Kemudian, sebanyak 4.554.711 di antaranya telah sembuh. Pasien yang pulih dari infeksi Covid-19 bertambah 39.929 dari hari sebelumnya. Dari total kasus positif juga tercatat sebanyak 146.541 di antaranya meninggal dunia. Pasien yang meninggal dunia usai terinfeksi virus corona bertambah 176 dari hari sebelumnya. Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 392.560. Adapun suspek Covid sebanyak 17.996 kasus.

Lonjakan kasus positif virus corona tengah terjadi di Indonesia sejak akhir Januari lalu. Kasus baru terus bertambah dalam angka puluhan ribu setiap hari imbas penyebaran varian Omicron. Meski demikian, Pemerintah Indonesia menekankan bahwa Varian Omicron tidak memiliki fatalitas yang tinggi. Gejalanya ringan. Hanya sebagian kecil yang harus mendapat perawatan di rumah sakit secara intensif.

Baca Juga:  Irjen Sambo dan Istri Terancam Hukuman Mati

“Sekali lagi jangan panik, jangan jemawa, tetap waspada. Kalau kasus naik di kota kita, kurangi mobilitas, stay saja di rumah. Insha Allah nanti di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi ini,” kata Menteri Budi dikutip dari CNNIndonesia.com.

Atas dasar itu, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik. Bahkan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masyarakat tak perlu ragu untuk liburan jika sudah mendapat dosis ketiga vaksin virus corona dan tak punya komorbid. NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA