Search

Rahasia Buah Mengkudu di Makam Aulia

Bagi para penghobi ziarah makam aulia tentu akan tahu jika di sekitaran makam-makam keramat itu banyak tumbuh pohon mengkudu. Pohon buah yang memiliki banyak mata seperti nanas itu biasanya kerasan di tempat itu. Kebetulan saja, atau mengandung makna magis?
——-

Tempat-tempat wisata religi tumbuh subur di negeri kita. Banyak ikon baru bermunculan sebagai destinasi baru. Sampai saat ini wisata religi masih banyak dikaitkan dengan makam para aulia (wali Allah). Terutama Walisongo, sembilan wali yang menyiarkan agama Islam di tanah Jawa.

Nah, berziarah ke makam aulia kadang bisa memiliki banyak manfaat. Tergantung dari niat awal menjelang berangkat. Pertama, hanya berziarah, mengingat ziarah kubur dan berdoa di makam aulia itu sangat dianjurkan. Maka orang tersebut akan mendapatkan apa yang diniatkan. Kedua, berziarah sambil rekreasi. Maka selain pahala ziarah kubur dan doa, ia juga akan mendapatkan hiburan.

Ketiga, nyarkub. Sambil ziarah dan berdoa ditambah tirakatan atau mengadakan penelitian, misal tentang jenis-jenis batu nisan, dikaitkan dengan sejarah, jenis-jenis pohon yang sama tumbuh di banyak makam aulia, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Festival Kuliner Solo Digelar Mulai 9 Maret

Pada bagian ketiga itu biasanya orang akan menemukan fakta ternyata banyak pohon mengkudu tumbuh di makam aulia. Ya, pohon dengan nama latin morinda citrifolia itu memang mudah tumbuh di mana saja. Mulai dari dataran rendah, dataran tinggi, tanah berkapur, hingga bukit-bukit bebatuan cadas. Tak terkecuali di makam para wali, pohon buah mengkudu juga banyak tumbuh di tempat-tempat itu. Bagi para peziarah yang suka dengan dunia mistik, buah mengkudu biasanya dikaitkan dengan mereka yang sulit punya keturunan.

Bagi orang yang sudah lama menikah belum punya keturunan, dianjurkan untuk mengonsumsi buah mengkudu dari makam aulia. Caranya cukup mudah, hanya tinggal bilang pada juru kunci makam tentang niat itu, dipastikan juru kunci sudah paham dan akan membantu, sekaligus dengan petunjuk pemakaiannya. Lalu peziarah tinggal memberikan uang tip sebagai sedekah atas bantuannya.

Baca Juga:  Inilah Wisata 3 Gili Lombok Yang Paling Eksotis

Manfaat Buah Mengkudu

Terlepas dari sudut pandang dunia mistik, secara ilmiah buah mengkudu juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, menguatkan jantung, menurunkan kadar kolesterol, mengurangi peradangan, memperkuat daya tahan fisik, mengurangi risiko cedera dan kerusakan jaringan otot.

Buah mengkudu juga bermanfaat untuk meredakan nyeri bagi penderita arthritis, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan otak, menangkal kanker, baik untuk sistem pencernaan, merelaksasi otot usus dan membersihkannya, baik untuk penderita penderita diabetes, menghindari stres, serta berbagai manfaat lainnya.

Sering kali ilmu mistis atau ilmu unen-unen orang tua akan memiliki kesimpulan yang sama dengan ilmu kedokteran setelah dilakukan penelitian secara ilmiah. Misal, ketika tengah malam anak kecil terus menangis dan sulit dihentikan, tak lama kemudian menjadi diam setelah ruangan ditaburi garam krosok dan jendela rumah dibuka. Bisa jadi anak itu terdiam karena tubuhnya telah merasa nyaman akibat pengaruh udara yang berganti dan gas natrium klorida yang keluar dari garam.

Baca Juga:  Candi Borobudur Destinasi Populer di Magelang

Begitu pula dengan buah mengkudu di makam para wali yang konon bermanfaat mendatangkan keturunan, bisa jadi secara ilmiah juga benar. Bila dirunut lebih jauh, orang yang sulit mempunyai keturunan biasanya ada bagian-bagian tubuh yang tidak dapat berfungsi secara normal. Kelemahan itu bisa saja berasal dari sel, otot, saluran yang tidak lancar, atau sebab-sebab lain.

Sedangkan buah mengkudu memiliki kandungan yang begitu luar biasa bermanfaat untuk tubuh. Bisa jadi setelah kandungan yang ada di dalam buah mengkudu mereparasi bagian-bagian yang rusak dalam tubuh itu selesai, tubuh menjadi sehat kembali. Setelah seluruh bagian tubuh sehat, sperma dan rahim pun menjadi subur dan akhirnya bisa hamil. Subhan

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA