Surabaya, AULA – Merespon Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 24 Tahun 2018 tentang Perubahan atas PMA No. 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Lembaga Pendidikan Ma’arif Jawa Timur kembali melakukan kerjasama (MoU) dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.
Dalam PMA itu ada klausul bahwa pesyaratan menjadi kepala madrasah diutamakan memiliki sertifikat kepala madrasah yang dikeluarkan oleh lembaga diklat yang dalam hal ini Balai Diklat Keagamaan. Inilah yang direspon oleh kedua belah pihak. Kegiatan dilaksanakan pada pada Selasa 26 Januari 2021 lalu.
Penandatanganan diteken oleh kedua pimpinan lembaga yakni H. Noor Shodiq Askandar, SE, MM (Ketua LP Ma’arif NU Jatim) dan Dr. H. Japar, M.Pd di Lt 2 Gedung Utama BDK Surabaya. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Ketua Bidang Kerjasama, Amin Hasan, M.Pd didampingi Anggota Bidang Sekolah/Madrasah Unggulan yang juga Widyaiswara BDK Surabaya Dr. H. Sholehuddin, M.Pd.I.
“Ini merupakan tahun ketiga kita lakukan kerja sama” ungkap Amin Hasan, dalam keterangan diterima Kamis 28 Januari 2021.
Menurutnya, sudah 3000 alumni Diklat Kepala Madrasah yang tersebar di Jawa Timur, baik dilakukan di Kampus Pusdiklat Maarif Waru maupun di cabang-cabang. Dia juga menambahkan jika apa yang dilakukan PW LP Ma’arif Jatim ini diapresiasi oleh pimpinan pusat, karena baru Jatim yang melakukan.
Dalam keterangannya Sholehuddin menambahkan, LP Ma’arif Jatim sebagai pihak pertama yang melakukan kerjasama dengan BDK Surabaya dalam pelatihan kepala madrasah sebelum pihak lain melakukannya. Meskipun di awal-awal agak tersendat karena harus menyelaraskan dalam berbagai aspek dan berbagai pihak.
“Alhamdulillah, selaku warga besar BDK yang menerima amanah di Ma’arif merasa bersyukur bisa mempertemukan kedua belah pihak,” tutur Dosen IAI Al Khoziny dan Sekretaris BPP Unusida itu.
Sementara itu, Kepala BDK Surabaya Dr. H. Japar, M.Pd mengapresiasi kerjasama ini.
“Kerjasama ini luar biasa, maka menurut saya PW LP Ma’arif harus diundang dalam rakor Balai Diklat,” tutur mantan Kepala BDK Denpasar dan Semarang yang baru menjabat tiga bulan di Surabaya itu.
Putra Makasar itu berharap kerjasama ini terus berlanjut dan dikembangkan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) madrasah di Jawa Timur.
“Selaku pimpinan BDK Surabaya berkomitmen tetap terus membangun kerjasama dengam Ma’arif sebagai upaya untuk memastikan bahwa BDK Surabaya selalu hadir di tengah-tengah kebutuhan Ma’arif dalam meningkatkan SDM-nya, bahkan saya berkeingin Ma’arif bisa memberikan masukan kepada BDK Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pelatihan,” tuturnya.
Ninik Supriyati, koordinator pelaksana Pelatihan Kerjasama BDK Surabaya yang ikut menyaksikan mengaku siap mengawal dan membuka peluang kerjasama dalam pelatihan lainnya.
Dalam kesempatan itu ada masukan dari LP Ma’arif untuk Balai Diklat agar data alumni dilink-kan dengan Sistem pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Timur. Ini dimaksudkan untuk memudahkan kepentingan administrasi kelembagaan maupun kwtenagaan madrasah di Jatim. Menanggapi usulan itu BDK Surabaya siap menindak lanjuti.
Riadi Ngasiran