JOMBANG – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kesamben, Jombang tengah menggodog beberapa gagasan untuk menjawab dampak ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Gagasan itu dibahas dalam sebuah acara Ngopi Bareng yang di gelar, Senin, 21 September 2020. Kegiatan ini nantinya diproyeksikan menjadi acara rutinitas ISNU yang diselenggarakan setiap bulan sekali.
H Hannan Madjy selaku Ketua PC ISNU Jombang mengungkapkan, gagasan yang tengah didalaminya itu dalam rangka membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di desa Jombang. Pembentukan kelompok usaha mikro saat ini sangat mungkin dilakukan.
Pasalnya, masyarakat desa di Jombang mayoritas memiliki lahan garapan pertanian dan peternakan, namun pandemi ini mereka banyak di rumah. Sehingga kondisi ini dapat memacu konsentrasi pengelola dalam mengembangkan usaha yang ditekuninya.
“Melalui ISNU ini diharapkan memberi percontohan bagi masyarakat lain dalam usaha kelompok yang dijalankan secara baik dan ada prospek positif,” katanya saat di kantor Sekretariat PC ISNU Jombang.
Gus Hannan sapaan akrabnya menambahkan, pembentukan kelompok hingga modal peternakan dan pertanian nantinya akan difasilitasi oleh ISNU dengan ketentuan yang disepakati antara ISNU dan kelompok usaha terkait.
“Untuk yang menghendaki kelompok peternak kambing yang berasal dari pinjaman tanpa jaminan, dapat menghubungi pengurus cabang yang nantinya akan diakomodir oleh PC ISNU Jombang, yang sebagai penjamin tersebut adalah pengurus cabang,” ungkapnya.
Ia meminta kepada kelompok pengembang agar serius mengelola secara profesional, sehingga usaha yang dijalankan bisa dipastika terus berkembang. “Artinya bagaimana nantinya kambing ini dapat beranak pinak dan dari anak tersebut keuntungan yang diperoleh kelompok tersebut. Dan tentu harus ada perjanjian jelas serta komitmen bahwa sebagian keuntungan dimasukkan kas ISNU guna menjalankan roda organisasi,” jelasnya.
Sementara itu, Bendahara PC ISNU Jombang, H Syarif Hidayatulloh menambahkan, ISNU Jombang mempunyai peran penting untuk menggerakkan potensi ekonomi masyarakat bawah khususnya. “Harus dimulai dari ISNU untuk membentuk kelompok-kelompok usaha mikro, dan yang sangat memungkinkan adalah di bidang pertanian atau peternakan memang,” ujarnya. * lin
