Search

Nuzulul Quran PCNU Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi: Saatnya NU Gerakkan Ekonomi Kerakyatan

Surabaya, nuurban.or.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya menyelenggarakan Peringatan Nuzulul Quran Ramadan 1443 Hijriah, pada Jumat (29/4/2022). Acara yang digelar ba’da Salat Tarawih (pukul 20.30 WIB) ini, dilaksanakan di Aula Gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Ulama (HBNO) atau Kantor PCNU Kota Surabaya, Jalan Bubutan VI No.2, Surabaya.

Kegiatan yang disiarkan langsung oleh HBNO TV melalui channel Youtube-nya ini, selain diikuti oleh Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH. Mas Sulaiman Nur dan Ketua PCNU Kota Surabaya, Dr. KH. Ahmad Muhibbin Zuhri beserta segenap jajaran pengurus, jajaran Mustasyar PCNU Kota Surabaya, KH. Abdul Muchith Murtadlo, KH. Mas Mansyur, KH. Mas Muhajir Yusuf, KH. M. Zahrul Azhar Asumta As’ad (Gus Hans), serta para pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kota Surabaya, para pimpinan Banom dan Lembaga di lingkungan PCNU Kota Surabaya.

Baca Juga:  Kasatkoryon Alian Terima Tongkat Komando Oleh Ketua PAC GP Ansor Alian serta Penerimaan Palu Sidang Oleh Ketua PC LBH Ansor Kebumen.

Peringatan Nuzulul Quran diisi dengan acara inti mau’izhah hasanah oleh KH. Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim. Terlihat hadir pula Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Ketua PCNU Kota Surabaya, Kiai Muhibbin Zuhri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas himmah (tekad baik) dari semua yang terlibat dalam acara ini.

“Semoga kita semuanya mendapatkan predikat itqun minan nar (terbebas dari api neraka) di akhir Bulan Ramadan di tahun ini,” ujar Ketua PCNU Surabaya yang juga akademisi di UIN Sunan Ampel Surabaya ini

Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya mengatakan tiga hal. Yang pertama, ketika berkeliling Surabaya untuk Safari Ramadan, Wali kota mengajak kepada para ketua MWC NU untuk waktunya ikut menggerakkan ekonomi kerakyatan.

“NU harus turut berperan di garis depan mengubah kehidupan warga Surabaya. Kedua, mulai Mei nanti kita akan menggerakkan kota Surabaya dengan kegiatan-kegiatan ritual Ahlus Sunnah wal Jama’ah lewat kegiatan majelis-majelis NU di semua kecamatan. Kita hijaukan Kota Surabaya dengan Aswaja,” tandasnya.

Baca Juga:  Kokohkan Aswaja An Nahdliyah Dalam Bingkai Ramadlan

Yang ketiga, Eri Cahyadi berencana akan menjalankan program E-Peken dengan melibatkan pengurus MWC di Surabaya pula.

Menyambung statemen Wali Kota Surabaya, Ketua PWNU Jatim, KH. Marzuki Mustamar dalam mau’izhah hasanah-nya menuturkan, apabila Kota Surabaya ingin kembali menjadi Kota Santri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain memperhatikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) berkembang maju dibarengi dengan menggalakkan ritual-ritual Aswaja seperti membiasakan anak-anak untuk membaca Selawat Diba’, dan lain-lain.

“Madrasah Diniyah selesai dengan pelajaran tajwid, doa-doa harian yang diajarkan kepada anak-anak dan pengajaran akidah dengan (kitab) Aqidatul Awwam, serta memperhatikan masjid-masjid dan musala-musala untuk selalu memelihara tradisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah,” pesan Kiai Marzuki.

Baca Juga:  SD dan SMP di Surabaya Terapkan 2 jam Pendidikan Karakter

Tak lupa, Kiai pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad, Gasek, Kota Malang ini juga meminta kepada Wali Kota Surabaya untuk mampu menyeleksi para kepala dinas dan para kepala sekolah di Kota Surabaya agar “selesai” dengan konsep Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan hubbul wathan minal iman (nasionalisme), demi meminimalisir berkembangnya paham radikalisme dan liberalisme.

Setelah para hadirin menyimak mau’izhah Hasanah dari KH. Marzuki Mustamar dengan durasi hampir satu jam lamanya, acara kemudian ditutup dengan rangkaian doa dari para kiai sepuh di lingkungan NU Surabaya, di antaranya oleh KH. Abdul Muchit Murtadlo, KH. Mas Mansyur, KH. Mas Sulaiman Nur, dan KH. Mas Yusuf Muhajir.

(zam)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA