Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun meminta para pelaku UMKM mengoptimalkan momentum tersebut guna mempromosikan produk unggulan masing-masing daerah, salah satunya melalui pemanfaatan rest area di jalan tol yang menjadi lokasi singgah para pemudik dalam perjalanan mereka.
“Momentum ini (Idul Fitri) harus dimanfaatkan UMKM untuk reborn dan melaju. Saya juga berpesan pada saudara-saudari yang sedang mudik untuk membeli produk UMKM kita,” imbau Teten lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (28/4).
MenkopUKM juga menegaskan pihaknya tak akan berhenti memperkuat ekosistem dan iklim usaha agar UMKM semakin berkembang. Afirmasi pemanfaatan 30% infrastruktur publik bagi UMKM pun ia sebut sebagai salah satu langkah strategis untuk mendongkrak eksistensi UMKM.
Untuk itu, Teten melayangkan apresiasi kepada seluruh pihak terkait yang dalam hal ini mau berkolaborasi mewujudkan Bazaar Mudik Lebaran di Rest Area 39A Bekasi, Jawa Barat. Kementerian Koperasi dan UKM pun berencana menggelar kegiatan serupa di Rest Area 360A dan 456A Provinsi Jawa Tengah.
Tak sebatas di rest area jalan tol, MenkopUKM menegaskan seluruh area publik wajib menyediakan 30% ruang bagi promosi UMKM, mulai dari bandara, stasiun, dan area publik lain sebagaimana sudah termaktub dalam UU Cipta Kerja.
“Termasuk juga belanja 40% pemerintah pusat dan daerah yang segala prosedurnya sudah dipermudah untuk membentuk ekosistem dalam rangka menumbuhkembangkan UMKM,” kata Menteri Teten.
Pada kesempatan itu, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso menegaskan 26 titik yang dikelola Jasa Marga dari total 52 rest area yang tersebar di Trans Jawa sudah memenuhi ketentuan 30% ruang publik yang diperuntukkan bagi UMKM.
Jasa Marga pun, lanjut Heru, terus memantau dan mengawasi pelaksanaan aturan tersebut pada rest area lain di Trans Jawa yang dikelola oleh mitra perusahaan. Selain itu, Jasa Marga dalam beberapa kesempatan juga turut andil dalam menyalurkan bantuan permodalan dan hibah kepada UMKM.
“Bahkan di 26 rest area kelolaan Jasa Marga, porsinya sudah mencapai 70%, bukan lagi 30% area promosi untuk UMKM. Kami sangat concern dan peduli terhadap UMKM,” ujar Heru.
Menteri Teten mengingatkan agar salah satu aspek penting yang harus diperhatikan para pelaku usaha ialah kemasan oleh-oleh. Teten meminta agar pelaku UMKM tak mengabaikan kemasan dari produk yang mereka jual karena cinderamata punya potensi penjualan yang besar pada momen tertentu, seperti mudik Lebaran 2022.
“Orang kalau mudik pasti yang dicari oleh-oleh khas daerahnya bukan yang lain. Jadi saya juga meminta pemerintah daerah atau dinas setempat membantu UMKM dalam mengemas produknya agar menarik,” tandasnya
Terlepas dari momentum mudik Lebaran 2022, keseriusan Kementerian Koperasi dan UKM terhadap peningkatan kualitas produk UMKM salah satunya diwujudkan lewat program rumah produksi bersama atau factory sharing yang membantu pelaku usaha untuk memproduksi barang dan kemasan secara bersama-sama dalam satu wadah yang dikelola oleh entitas koperasi.
“Sehingga, saya rasa ini saatnya ekonomi kecil diagregasi agar meningkatkan produk dan mutunya. Dengan begitu, mereka tak kalah saing dengan produk industri besar,” pungkas MenkopUKM Teten Masduki.