Search

Pesantren Darussalamah Musi Rawas, Miliki Fasilitas Pembelajaran Lengkap

Pondok Pesantren Darussalamah Musi Rawas merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Musi Rawas. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan lainnya.

Pondok Pesantren Darussalamah Musi Rawas memiliki staf pengajar uztad/uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik di Kabupaten Musi Rawas. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, masjid dan lainnya.

Segera kunjungi ponpes terdekat ini untuk info pendaftaran, biaya pendaftaran, info biaya SPP, info kurikulum, info pesantren di Kabupaten Musi Rawas, nomor NPSN dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak atau mengakses website sekolah jika tersedia.

Baca Juga:  Pesantren Darul Muttaqien Gelar Lomba Gagak Pramuka Se-Pulau Jawa

Jam buka / kerja:

Senin: 8:00 AM – 8:30 PM, Selasa: 8:00 AM – 8:30 PM, Rabu: 8:00 AM – 8:30 PM, Kamis: 8:00 AM – 10:30 PM, Jumat: 7:30 AM – 8:00 PM, Sabtu: 8:00 AM – 8:30 PM, Minggu: 7:30 AM – 8:00 PM

Profil Pesantren

Pesantren Darussalamah atas prakarsa dua orang kiai, yaitu Kiai Utsman Syafi’i dan Kiai Shobari yang didirikan pada tanggal 18-11-1997 dan didukung oleh para Alim ulama serta para tokoh masyarakat di lingkungan pondok, serta difasilitasi oleh pemerintah setempat berupa tanah satu hektar ( 1 Ha ) dan di hibah tanah fasilitas 2 Ha juga diwakafi kebun sawit lima hektar ( 5 Ha ) oleh seorang yang agniya’ dan dermawan yaitu H.M. Muhamad Jimin Wardianto Alm, dan masih banyak juga para tokoh yang ikut serta dalam pendirian pondok pesantren Darussalamah.

Baca Juga:  Kenali Lebih Dekat Pesantren Hidayatul Mubtadien Kalibening  Salatiga

Pondok Pesantren Darussalamah yang di pimpin oleh Kiai Ustman ini muncul sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan para orang tua yang mendambakan Santri nya menjadi generasi yang soleh-sholihah dan berkualitas. Pondok pesantren ini mulai mengembangkan sayapnya dengan program wajar dikdas ( wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun ). Sejak tahun 2007, tingkat pendidikan yang di kembangkan adalah Salafiyah Ula setara SD, Salafiyah Wustho setara SMP dan „Ulya setara SMA.

Dan kali ini telah didirikan MTs Ma‟arif NU dan MA Ma‟arif NU, dengan bertujuan menanamkan rasa optimis dan memberikan harapan baru bagi para pecinta ilmu pengetahuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara serta agama melalui kurikulum Kementerian agama yang di padukan dengan Diknas terkusus memahami Aqidah ahlissunnah waljamaah.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA