Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut animo satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka semakin tinggi. Tercatat ada sebanyak 62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka per tanggal 20 April lalu.
Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Iwan Syahril dibutuhkan langkah-langkah pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka. Langkah tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan menyamakan visi bersama dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia.
“Arah kebijakan Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” kata Iwan seperti dilansir dari JawaPos.com.
Iwan menuturkan, Platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk memperoleh pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara menyeluruh.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik yang sejatinya harus tumbuh menjalar di dalam diri guru masing-masing, tumbuh untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat sehingga mampu memberikan layanan pembelajaran yang optimal bagi peserta didik,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto mengatakan, melalui webinar dapat menjadi wahana berbagi pengetahuan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah penggerak. Sehingga bagi sekolah yang belum mengimplementasikan bisa mendapatkan gambaran yang nyata bagaimana penerapan kurikulum merdeka di sekolah.
“Setiap seri webinar akan membahas topik-topik yang berkaitan dengan persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri,” pungkasnya.