Search

Awas, Aplikasi Jadwal Azan Curi Data Pengguna

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan, pihaknya sedang mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara ilegal yang dilakukan oleh sejumlah aplikasi. Sebagaimana diketahui, Sub Direktorat IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah merilis sejumlah aplikasi yang diduga mencuri data pengguna.

“Kami tengah mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store,” ujar Dedy, Kamis (21/4/1022). “Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku,” lanjutnya.

Dedy mengungkapkan, pihak Google telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data penggunanya secara tanpa hak tersebut. Aplikasi yang dimaksud sudah diwajibkan untuk menghapus fitur pengambilan data pengguna.

Baca Juga:  PAR NU di Pragaan Diingatkan Peran dan Jasa Ulama

“Itu dilakukan jika ingin dapat kembali diakses oleh penggunanya di Google Play Store,” tegas Dedy.

Lebih lanjut Dedy meminta masyarakat untuk dapat memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi secara ilegal. Kemudian masyarakat diminta melakukan sejumlah langkah pengamanan.

“Pertama, memutakhirkan sistem keamanan perangkat. Kedua, melakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi secara tanpa hak jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store dan menghapus fitur yang memproses data pribadi secara tanpa hak,” jelas Dedy.

Ketiga, tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan. Sebelumnya, Sub Direktorat IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya merilis sejumlah aplikasi yang diduga mencuri data pengguna.

Baca Juga:  Unjuk Rasa Tuntut Capres – Cawapres dari NU

Sebagaimana dilansir dari pemberitaan KompasTV, salam akun resmi Instagram siber Polda Metro Jaya @siberpoldametrojaya dijelaskan sejumlah aplikasi pencuri data pengguna tersebut beredar di Play Store dan sudah diunggah 10 juta pengguna. Salah satunya merupakan aplikasi shalat dan azan yang diduga mencuri data pribadi penggunanya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA