Sebuah kapal tanker meledak di timur Hong Kong. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan belum diketahui penyebab ledakan itu. Namun akibat kejadian itu, sebanyak 1 orang tewas dalam insiden ini dan 6 orang lainnya terluka. Lima WNI yang bekerja di kapal tersebut dilaporkan selamat.
Dilansir AFP, Sabtu (16/04/2022), Layanan Penerbangan Pemerintah Hong Kong mengatakan telah diberitahu sekitar pukul 16.05 waktu setempat bahwa sebuah kapal tanker minyak meledak di perairan 300 kilometer di sebelah timur Hong Kong.
Dikutip dari Detik.com, juru bicara pemerintah mengatakan kepada AFP bahwa api di kapal tanker minyak padam pada saat penyelamat tiba. Dia menambahkan bahwa kapal itu kehilangan mobilitas. Pihak berwenang mengirim sebuah pesawat sayap tetap dan dua helikopter untuk menyelamatkan tujuh anggota awak yang dilaporkan terluka.
Seorang pria telah meninggal saat tim penyelamat tiba di kapal yang terdaftar di Panama, “Chuang Yi” seberat 5.547 ton. Tidak dijelaskan identitas dan kewarganegaraan pria yang tewas itu.
Sementara itu, 3 pria Indonesia berusia tiga puluhan terluka parah, termasuk satu dengan luka bakar tingkat dua yang menutupi 30 persen tubuhnya dan yang lainnya dengan luka bakar di wajah mereka. Dua pria Indonesia lainnya dan seorang pria Burma, semuanya berusia antara 30 dan 40 tahun, mengalami luka yang tidak terlalu serius. Mereka mengalami seperti laserasi dan luka bakar.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hongkong memastikan lima anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia selamat dalam insiden kebakaran kapal tanker di perairan Hongkong.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu, Judha Nugraha mengatakan, lima ABK WNI yang selamat saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit Queen Marry dan Pamela Youde, Hongkong. Mereka masing-masing berinisial JA, AS, BS, MM, dan RS.
“Sampai saat ini lima korban WNI dalam keadaan selamat dan dalam perawatan rumah sakit setempat,” kata Judha dalam keterangannya, Ahad (17/04/2022).
Dia menyebut, KJRI Hong Kong hingga kini terus menjalin komunikasi dengan otoritas terkait di Hong Kong untuk memberikan pendampingan kepada WNI kru kapal. Dia juga memastikan upaya medis yang optimal bagi perawatan lima ABK WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
“KJRI Hong Kong terus menjalin berkomunikasi dengan pihak otoritas terkait Hong Kong untuk memberikan pendampingan yang maksimal kepada WNI kru kapal dan memastikan upaya medis yang optimal bagi perawatan kru WNI,” katanya. NF