Pondok Pesantren (PP) Bustanul Makmur, Kebunrejo, kecamatan Genteng, pada hari Selasa (29/3/2022), menggelar Wisuda Mutaqaddimin ke-2. Pengasuh PP Bustanul Makmur, KH. Muwafiq Amir mengingatkan bahwa santri harus berpegang teguh dengan ajaran pesantren, dimanapun berada.
“Entah menjadi pejabat, tetap memiliki sikap santri, Ketika menjadi dokter, dokter yang bisa baca kitab, dokter yang santri,” ujar Kyai Muwafiq.
Selain itu beliau mengungkapkan, sudah banyak alumni PP Bustanul Makmur yang sudah menjadi pejabat, menjadi tokoh masyarakat, tentunya dengan harapan tidak hilang labelnya sebagai santri.
“Orang yang dicari untuk melanjutkan ke perguruan tinggi adalah mereka yang hafal Al-Qur’an, yang semua itu didapat saat menjadi santri,” ungkap beliau.
Selanjutnya Kyai Muwafiq juga mengungkapkan bahwa, di zaman ini lulusan pondok pesantren menjadi prioritas pemerintah baik itu di jenjang Pendidikan maupun di tataran pemerintahan.
“Ijazah pondok pesantren, kali ini sudah diprioritaskan oleh pemerintah,” ujar kyai yang juga pengurus Syuriah PCNU Banyuwangi tersebut.
Kemudian beliau mengungkapkan, salah satu PP Bustanul Makmur sudah ada yang mendaftar di Al-Azhar Mesir. Hal itu menandakan bahwa ijazah Ulya sangat penting bagi seorang santri.
“Ternyata ijazah dari pondok pesantren sangatlah penting,” ungkapnya.
Kyai Muwafiq juga menghimbau kepada seluruh wali santri yang hadir, agar tidak lupa mentirakati putra-putri nya. Melalui puasa, artinya susah payah untuk sebuah kebaikan, termasuk bekerja untuk mencari rizki untuk anak adalah tirakat.
“Ada dosa yang tidak terampuni dengan sholat, haji, dan ibadah lainnya. Kecuali dengan susah payah mencari maisyah (penghasilan atau kemampuan finansial), yang menjadi ” himbau kyai Muwafiq.
Beliau juga berterimakasih kepada para orang tua, yang telah mempercayakan anaknya untuk menimba ilmu di PP Bustanul Makmur.