SURABAYA – Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH M Anwar Manshur menegaskan, kader-kader yang mengemban amanah untuk bersama-sama merawat NU dengan baik.
“Kita dipercaya menjadi yang di depan dan dipercaya merawat yang belakang. Jadi imam itu bukan jadi yang terdepan tapi jadi khodimul ummah (pelayan umat),” tutur Kiai Anwar Manshur, dalam Taujihat Rais Syuriyah PWNU Jatim, saat Rapat Pleno PWNU Jawa Timur dan Musyawarah Alim Ulama yang digelar di Ponpes Sunan Bejagung, Tuban, Rabu 30 Maret 2022.
“Maka kita di depan bukan jadi pemimpin tapi khodimul ummah yaitu yang melayani umat kita. Apa yang menjadi kebutuhan umat kita layani. Bukan mentang-mentang menjadi orang besar. Jadi pemimpin itu khodimul ummah bukan menang-menangan sendiri,” tutur Kiai Anwar Manshur Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri itu.
Sementara Ketua Panitia Rapat Pleno PWNU Jatim, H Nasruddin Ali menuturkan rapat Pleno PWNU Jawa Timur berhasil merumuskan problematika keumatan dan kebangsaan, sekaligus menghasilkan Rekomendasi sebagai acuan program PWNU ke depan.
Nasruddin Ali menjelaskan, dalam kegiatan PWNU kali ini berhasil melakukan konsolidasi organisasi, khususnya di jajaran kepengurusan PWNU Jawa Timur sehingga tetap komitmen dalam mendengar suara umat dan memberikan pelayanan-pelayanan keumatan melalui program-program di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan dakwah serta bidang-bidang lainnya.
“Kami sangat bersyukur dengan pesan-pesan dari Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur yang mengingatkan amanah sesungguhnya yang harus diemban dalam ikhtiar melakukan pelayanan-pelayanan kepada umat Islam, khususnya warga NU, dan masyarakat secara luas,” tutur Nasruddin Ali, yang juga salah seorang Pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Huda Tuban tersebut.