Search

Kenalkan Musik Wisata Kulon Progo Punya Lagu Tiga Bahasa

Bagi AULA Traveler yang suka musik, cobalah berkunjung ke wisata berikut, sejumlah lagu menjadi ikon baru pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lagu-lagu tersebut dihadirkan setelah Dinas Pariwisata Kulon Progo menggelar Lomba Cipta Lagu Ikon Pariwisata Kulon Progo 2022.

Sembilan lagu dari tiga kategori memenangkan lomba itu. Lagu-lagu tersebut diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di Bale Kambang kawasan Bandara Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon, Jumat (25/03/2022).

“Saya yakin semua lagu yang diciptakan sangat luar biasa baik dari segi lirik maupun aransemen lagu,” kata Bupati Kulon Progo, Sutedjo melalui rilis berita dari kantor Kominfo Kulon Progo Sabtu (26/03/2022).

Baca Juga:  Bandara Singapura Diawasi Robot Polisi

Lagu dinilai bisa ikut mengangkat citra pariwisata Kulon Progo.

Tak hanya itu, Sutedjo berharap, lagu ikon pariwisata ini bisa menumbuhkan semangat kebersamaan, sinergitas dan kreativitas dalam mengembangkan pariwisata Kulon Progo.

“Dengan mendengarkan lagu ini, maka orang akan langsung teringat dengan obyek wisata yang ada di Kulon Progo dan berkeinginan atau tertarik untuk mengunjunginya,” kata Sutedjo.

Lagu Tiga Bahasa

Ada tiga kategori bahasa dalam lomba tersebut, yakni bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Sejumlah 114 pencipta lagu dan komposer dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti lomba ini.

Terdapat sembilan lagu yang menjadi ikon pariwisata Kulon Progo di 2022 ini. Para penciptanya merupakan juara satu hingga tiga dari masing-masing kategori lomba.

Baca Juga:  Wisata ke Air Terjun Pengantin Ngawi, Dipercaya Bikin Hubungan Langgeng

Untuk kategori bahasa Indonesia ada lagu berjudul Kulon Progoku Mempesona (karya Adi Mursalin dari Bangka Belitung), Ayo Wisata Ke Kulon Progo (karya Andre Natalis Putranto dan Dinar Hana Nalurita dari Semarang), serta dan Love Sambanggo (karya Tyno Isbat Elsa Wibowo dari Yogyakarta).

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito mengungkapkan, lagu ini merupakan media promosi yang tak meninggalkan nilai budaya sebelumnya.

Untuk itu lomba dikemas berbeda dari biasanya, yakni terbagi dalam tiga bahasa. Menurutnya, animo masyarakat untuk mengikuti lomba ini ternyata cukup besar.

“Harapannya dengan nilai-nilai ketiganya mampu mendorong pariwisata ke depannya,” kata Joko dalam rilis Kominfo.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA