Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengatakan, proposal Selandia Baru mengenai Resolusi konflik Rusia-Ukraina dalam forum General Debate 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) sebagai emergency item sejalan dengan semangat perdamaian yang diusung Indonesia.
Proposal emergency item dari Selandia Baru itu mendapat suara terbanyak dalam voting delegasi-delegasi IPU di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Senin (21/03/2022).
Puan menjelaskan, Indonesia juga mengajukan proposal emergency item serupa. Namun usulan Selandia Baru mendapat lebih banyak suara dari delegasi IPU. Usulan dari Selandia Baru masuk setelah usulan dari Indonesia ke majelis sidang, tepatnya di detik-detik terakhir tenggat waktu pengajuan usulan.
“Secara prinsipil ini bukan tentang menang atau kalah voting. Kedua emergency item mengedepankan prinsip budaya damai, penghormatan hukum internasional, territorial integrity, dan aspek kemanusiaan sesuai semangat yang diusung Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/03/2022).
Dalam usulan emergency item ini, Indonesia mencoba menawarkan alternatif melalui pendekatan jalan tengah. Indonesia mengingatkan dunia, IPU dibangun di atas landasan dialog dan diplomasi parlemen. Oleh karenanya, kata Puan, penanganan konflik dengan pendekatan diplomasi yang melibatkan parlemen harus dikedepankan.
“Aspek humanitarian juga menjadi salah satu fokus. Penanganan konflik harus mengedepankan keselamatan masyarakat sipil, terutama perempuan dan anak-anak,” jelasnya.
Adapun, narasi usulan emergency item Selandia Baru merupakan kombinasi antara dua usulan yang masuk sebelumnya. Delegasi Selandia Baru dalam argumennya mengatakan, usulan tersebut mengadopsi beberapa poin usulan yang dikemukakan Indonesia.
Sebelumnya, dia mengemukakan sidang kali ini dapat menjadi momentum bagi parlemen untuk menyebarkan budaya damai (culture of peace). Budaya ini diperlukan untuk mempromosikan toleransi, dialog, serta menolak kekerasan. Lantas, dia pun menyinggung krisis kemanusiaan akibat konflik Rusia dan Ukraina.
“Melalui upaya damai, pertemuan Majelis IPU ini mendorong diakhirinya perang di Ukraina. Tentunya kami mengharapkan perang segera berakhir dan dilakukan gencatan senjata,” ujarnya dalam pembukaan forum tersebut, di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Ahad. (Ful)