Search

Muhadjir Effendy Bekali Catin soal Stunting

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pendidikan calon pengantin (catin) penting dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mencegah bayu stunting. Upaya itu dilakukan dengan pendidikan catin yang ditindak lanjuti pendampingan kesiapan menikah dan hamil kepada catin.

“Karena puncak usia produktif 2045 ditentukan oleh anak yang lahir di tahun ini maka kita harus tangani sungguh-sungguh,” katanya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (21/03/2022).

Muhadjir mengatakan, ada tiga bekal yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin, yaitu kesehatan reproduksi, kesehatan keluarga dan cara hidup berkeluarga, serta ekonomi keluarga. Selain itu pendidikan dan kesehatan juga harus lebih baik.

“Kalau anak sudah kita selamatkan dari stunting, di didik dengan baik dan kesehatan yang baik maka akan menjadi anak yang produktif yang berguna, khususnya untuk kepentingan negara,” ungkapnya.

Baca Juga:  Draupadi Murmu Resmi jadi Presiden India

Ia menambahkan, jika stunting tidak ditangani dengan sungguh-sungguh, maka masa bonus demografi akan terlewat dan Indonesia akan sulit untuk mencapai generasi emas 2045.

“Mereka yang terkena stunting, intervensi setelah usia itu, apapun bentuknya tidak akan optimal. Maka itu stunting sangat vital untuk pembangunan Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan, selain pendidikan catin, penguasaan lapangan juga penting baik dari pendamping keluarga maupun pihak terkait.

“Dalam penanganan stunting mencapai angka 14 persen secara nasional, yang paling penting adalah penguasaan lapangan. Yakni data realitas jangan ada yang disembunyikan,” ungkap dia.

Hal itu dinilai menjadi sasaran konvergensi sumber daya di Kabupaten atau Kota. Jika penurunan stunting meningkat, maka SDM Indonesia akan semakin membaik. Adapun saat ini prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 27,6 persen menjadi 24,6 persen.

Baca Juga:  Quraish Shihab: Saatnya Kendalikan Nafsu

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menargetkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Untuk mengejar target itu, maka penanganan stunting pada 2 tahun ke depan harus turun sebesar 3 sampai 3,5 persen per tahun.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA