SURABAYA – Perlahan tapi pasti. Itulah yang dilakukan Drs Chairul Anwar M.AP Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS). Dengan gayanya yang santai tapi tegas, Chairul mampu mengubah wajah KBS menjadi Lembaga Konservasi (LK) yang disegani, bahkan mampu menyita perhatian dunia internasional.
Terbaru, tim PDTS KBS berhasil menetaskan 74 ekor anak komodo dari 7 induk pada Januari dan Februari 2019. Keberhasilan ini merupakan yang terbanyak di dunia dalam konsep konservasi. “74 anak komodo menetas dari total 114 telur yang ada. Anak-anak komodo lahir dalam kondisi sehat dan tengah menjalani masa perwatan di bawah pengawasan petugas KBS. Termasuk untuk identifikasi sikap prilaku anak-anak komodo,” kata Chairul kepada AULA saat menghadiri Bedah Buku “Sejarah Gajah Mada” di ruang Salsabila gedung PWNU Jatim, di Surabaya, Selasa (26/3/2019).
Khoirul mengaku tidak khawatir penetasan anak-anak komodo ini akan membuat koleksi satwa Komodo di KBS over populasi. “Ini justru sesuatu yang paling ditunggu-tunggu oleh pemerintah. Karena sekarang di pulau Komodo itu sendiri sudah mulai agak trouble (bermasalah),” tuturnya.
Prestasi Khoirul mengelola KBS tidak hanya diperlihatkan dalam bidang konservasi, tapi juga dalam hal kunjungan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung KBS terus mengalami peningkatan. Jika di tahun 2016, jumlah pengunjung hanya mencapai 1,2 juta pengunjung. Hal ini meningkat di tahun 2017 yang mencapai 1,5 juta pengunjung lebih.
Bahkan target jumlah kunjungan ini meningkat di tahun 2018 yang mencapai 2,1 juta. “Jika tahun 2016, jumlah pengunjung liburan untuk tahun baru hanya mencapai 40.000. Dalam dua tahun terakhir jumlah pengunjung 70 ribuan,” kata Khairul yang dipercaya menjadi Dirut PDTS KBS sejak 2016 lalu.
Meningkatnya jumlah pengunjung KBS, tidak lepas dari upaya Khairul mengubah citra KBS yang lebih memasyarakat. Bahkan, beberapa spot yang diciptakan bisa menjadi icon baru di KBS. Beberapa lokasi disulap menjadi spot foto selfi yang menarik. Seperti Patung Suro dan Boyo yang berada di depan KBS, kemudian Mata Air Cinta di area pintu masuk KBS yang menjadi favorit pengunjung. Ada juga spot Taman Cinta, yang kini menjadi favorit untuk foto prewedding karena berlatar belakang jembatan dengan pohon sakura berwarna pink.
Di antaranya spot foto, para pengunjung KBS juga kerap menjadikan arena Jongging Track menjadi spot foto baru. Bahkan, kebanyakan pengunjung memilih untuk foto selfi di spot baru tersebut karena bertema 3D. Hal ini belum termasuk spot-spot alami bersama satwa KBS. “(Keberhasilan) Ini semua kerja tim,” ujarnya.
Namun dibalik itu semua, kata Chairul, tidak lepas dari sistem kerja manajemen yang professional yang islami. Ia pun mengajak kepada semua karyawan untuk taat dalam beribadah. “Setiap Jumat Legi setelah sholat Jumat, saya minta semua karyawan untuk ikut acara istighotsah di Masjid KBS, untuk doa bersama,” katanya.
Menurutnya, dengan cara ini kinerja manajemen dan petugas yang merawat satwa bisa diberi kemudahan. “Jadi saya juga berharap di KBS juga mencerminkan kinerja yang Islami. Alhamdulillah, apa yang kita targetkan dan kita rencananya diberi kemudahan dikabulkan oleh Allah SWT,” pungkasnya. * sir