Meskipun sejak awal berdirinya Nahdlatul Ulama telah menyepakati bahwa akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) menjadi ideologi gerakannya, namun belakangan lahir kelompok baru yang juga mengklaim sebagai Aswaja. Jika tidak hati-hati mengidentifikasinya, jamaah NU akan terkecoh dan bergabung dengan gerakan mereka.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Sosial, KH Zulfa Musthofa saat memberikan paparan materi pada kegiatan halaqah Aswaja. Kehadiran juga dimanfaatkan meninjau gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (08/03/2022).
Dirinya menyinggung bahwa kelompok yang kerap mengklaim gerakan mereka sebagai Aswaja di antaranya salafi, wahabi dan kelompok lain. Namun demikian, terdapat perbedaan mendasar antara Aswaja yang mereka perjuangkan dengan di bawah NU.
“Yang paling mendasar adalah aswaja kita adalah Aswaja an-Nahdliyah yang memiliki komitmen besar terhadap nilai-nilai kebangsaan, menghargai budaya, lemah lembut serta memegang prinsip, tasawuh, tawazun, tawasuth dan i’tidal dalam setiap langkah dan kebijakan organisasi,” katanya.
Disampaikannya, komitmen kebangsaan ini merupakan pembeda yang menjadi garis tegas antara Aswaja an-Nahdliyah dengan yang lainnya.
“Aswaja kita harus memiliki komitmen kebangsaan yang baik,” tandasnya.
Menghargai budaya lokal, sambung KH Zulfa adalah tentang cara berdakwah yang mengedepankan kelembutan dengan tidak menabrak budaya yang sudah mengakar di masyarakat. Keberadaan budaya lokal yang sudah ada, justru menjadi sarana agar dakwahnya semakin diterima oleh masyarakat.
“Yang tidak kalah penting adalah Aswaja An-Nahdliyah senantiasa mementingkan esensi daripada casingnya,” katanya.
Pada bagian lain, KH Zulfa Musthofa mengatkan bahwa NU adalah organisasi yang besar dan akan berkembang di seluruh belahan dunia.
“Bahkan NU hari ini memposisikan diri untuk menjadi solusi bagi problem-problem yang dihadapi dunia,” katanya.
Kegiatan halaqah Aswaja serta kunjungan tersebut dihadiri Ketua MUI Purworejo sekaligus Wakil Rais PCNU Purworejo, KH Hamid AK, Ketua PCNU Purworejo KH Farid Solihin serta perwakilan lembaga dan Banom NU.