Guna menyusun program yang berorientasi pada pelayanan umat menjelang satu abad NU, PWNU Jatim menggelar Forum Group Discussion (FGD) Kesehatan, Rabu 2 Maret 2022 di Ruang Pertemuan KH Wahab Hasbullah Kantor PWNU dengan peserta Pengurus PWNU.
Kegiatan ini dihadiri para dokter, tergabung dalam Asosiasi Rumah Sakit NU (ARSINU) dipimpin Dr Zulfikar As’ad, para aktivis Lembaga Kesehatan NU Jatim dipimpin Dr Hidayatullah.
Tak ketinggalan, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Rais Syuriah PBNU yang juga Ketua Panitia Harlah ke-99 NU Prof Dr KH Abdul A’la Basyir hadir memberi sambutan.
NU Optimalisasikan Pelayanan Umat
Pada bagian lain, Gus Salam menegaskan, NU berusaha memaksimalkan orientasinya dalam pelayanan umat, dan salah satu yang strategis adalah keberadaan fasilitas kesehatan (faskes).
“Keberadaan Rumah Sakit, Klinik Kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, sangat penting. Apalagi ketika bangsa Indonesia dan dunia mengalami pandemi Covid-19 yang berkepanjangan,” tuturnya.
“Maka kita menyadari pentingnya faskes milik sendiri sehingga lebih maksimal dan optimal dalam melayani masyarakat,” katanya.
“Pendirian Rumah Sakit dan Klinik Kesehatan milik NU sangat potensial. Sebab, selain dapat melakukan pelayanan kesehatan juga dapat dijadikan sebagai ajang dakwah. Kita tahu, dakwah dengan cara memberikan pelayanan jauh lebih menyentuh dari pada hanya narasi-narasi keagamaan,” tutur Gus Salam, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang.
FGD merumuskan beberapa poin dalam rangka menunjang pendirian faskes NU tersebut. Menurutnya, salah satu poin yang dirumuskan ialah adanya panduan teknis kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang hendak mendirikan rumah sakit atau faskes lainnya.
“Selain itu, kita akan mengusulkan kepada PWNU Jatim untuk membuat Ad Hoc yang fokus untuk mengawal berdirinya faskes di lingkungan NU. Serta, ke depan kita akan mendirikan minimal tiga pilot project Klinik Pratama,” tutur Gus Salam.
Berdiri 33 RSNU, 60 Poliklinik NU
Dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, hadir mewakili Gubernur Jatim, Ketua Tim Tracing Satgas Covid-19 yang juga Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Dr. dr. Kohar Hari Santoso.
Dalam penjelasannya, Dr Kohar mengatakan, saat ini di Jawa Timur terdapat 33 Rumah Sakit NU, sedangkan fasilitas kesehatan lainnya ada 60 Poliklinik.
Kepemilikan fasilitas kesehatan NU ada tiga yaitu murni di bawah NU dan Muslimat, Lembaga dibawah naungan NU dan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh anggota NU.
Dari FGD ini juga dijelaskan bagaimana cara untuk mengembangkan fasilitas kesehatan yang dimiliki NU seiring semangat menyongsong satu abad khidmat NU khususnya di bidang kesehatan.
“Stressing diadakan FGD Kesehatan ini tentang membangkitkan semangat teman-teman Nahdhiyin untuk mendirikan atau mengembangkan fasilitas kesehatan NU baik rumah sakit atau poliklinik, PWNU punya cita cita menyongsong satu abad NU, faskes faskes NU di Jatim semakin berkembang dan bertambah” terangnya