Search

Sakti Wahyu Trenggono Sejahterakan Nelayan Nahdliyin

Ada angin segar yang dihembuskan dan nantinya akan berpengaruh kepada kalangan masyarakat bawah. Dalam hal ini secara spesifik adalah untuk kalangan nelayan yang selama ini memang kurang mendapat perhatian. Karena Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dalam acara Pengukuhan PBNU Masa Khidmat 2022-2027. Kegiatan dipusatkan di gedung Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (31/01/2022).

MoU yang ditandatangani Menteri KP dan Kiai Yahya merupakan kesepakatan dukungan program pembangunan sektor KP melalui pemberdayaan potensi umat. Untuk diketahui, kesepakatan tersebut mencakup pengembangan kampung nelayan maju, pengembangan kampung perikanan budidaya, dan pengembangan usaha garam rakyat.

Baca Juga:  Nusron Wahid Kejutan dari Koalisi Besar

Lebih lanjut, kesepakatan yang ditandatangani Menteri Trenggono dan Kiai Yahya juga meliputi pengarusutamaan gender, pengembangan kapasitas dan karakter sumber daya manusia (SDM), dan penyadartahuan pengelolaan ekologi dan kesehatan laut. Dan seperti diketahui, warga NU atau Nahdliyin yang ada di sector tersebut demikian dominan.

“Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran umat dalam mendukung program pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pemberdayaan potensi umat,” tutur Menteri Trenggono dalam keterangan tertulis, Senin (31/01/2022).

Ia berharap, MoU yang ditandatangani tepat pada hari lahir ke-96 NU tersebut menjadi langkah awal yang baik untuk membangun kolaborasi antara Kementerian KP dan PBNU. Karena memperhatikan kesejahteraan Nahdliyin, dengan serta merta akan menyelesaikan masalah bangsa.

Baca Juga:  Dwikorita Karnawati Cuaca Ekstrem saat Nataru

Senada dengan Menteri Trenggono, Gus Yahya juga berharap kesepakatan yang ditandatangani pihaknya dengan Kementerian KP mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sebagai informasi, acara penandatanganan MoU juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, dan Gubernur Kaltim.

Tak hanya itu, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Kaltim, perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, tokoh lintas agama, dan para pimpinan pondok pesantren turut meramaikan acara tersebut. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA