Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan tiga konflik yang terjadi di Indonesia bagian timur beberapa waktu terakhir tidak tidak berkaitan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Konflik tersebut yakni, bentrokan warga yang terjadi di Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah, bentrok yang mengakibatkan kebakaran tempat hiburan di Soroang, Papua Barat, dan menewaskan 17 orang, serta tewasnya tiga prajurit TNI dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Mahfud mengungkapkan, bentrok warga yang terjadi di Pulau Haruku berkaitan dengan konflik lahan. Menurutnya, di Haruku terdapat dua penduduk desa yang sama-sama mengklaim lahan. “Kalau di Haruku itu konflik tanah antar penduduk desa yang merasa saling klaim yang karena mungkin sukunya berbeda, itu konflik. Jadi bukan SARA,” kata Mahfud dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (28/01/2022).
Sementara, kata Mahfud, kasus kebakaran tempat hiburan di Kota Sorong, Papua Barat, terjadi antara orang yang mencari tempat hiburan. Mereka kemudian berkelahi dan terjadi tindakan pembakaran yang mengakibatkan 17 orang meninggal.
Sementara, terkait kematian tiga prajurit TNI merupakan perkembangan situasi terkini dari strategi TNI yang defensif dalam menghadapi KKB.
Terkait kasus ini, Mahfud juga menegaskan tidak ada unsur SARA. Ia meminta agar persoalan di Maluku tengah dan Papua Barat itu tidak dikaitkan dengan SARA.
“Kesimpulannya sekarang aman terkendali dan tidak ada satupun yang bermotif SARA. Mohon jangan dikembang-kembangkan, tidak ada motif SARA,” pinta Mahfud.
Sebelumnya, dalam sepekan terakhir terjadi tiga konflik di Indonesia bagian timur, yakni bentrokan warga Desa Kariuw dan Desa Ori, Pulau Haruku, Maluku Tengah; kebakaran tempat hiburan karaoke di Kota Sorong papua Barat; dan penembakan anggota TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, papua Barat. Semua konflik tersebut berdampak pada jatuhnya korban jiwa. NF