AULA, Lampung – NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki banyak potensi. Termasuk dalam segi ekonomi. Hal ini juga dijelaskan Menaker Ida Fauziyah dalam forum komisi E Muktamar ke-34 NU di Universitas Malahayati Lampung Kamis (23/12), terkait program Kemandirian Pesantren melalui BLK Komunitas.
“BLK komunitas yang ada didorong untuk menjadi inkubator bisnis. Kami ambil sampling kapasitas 25 BLK jadi inkubator bisnis,”tuturnya.
Ida Fauziyah menyampaikan, beberapa pesantren sudah punya unit usaha sendiri. Seperti BLK yang dibangun ada dari Jember. BLK ini sudah bisa ekspor produk rumah tangga.
“Sekarang sudah bisa menguasai pasar kelas Informal. Banyak contoh lain penguatan sumberdaya pesantren,”katanya.
Yang mampu mempengaruhi penguatan. Sehingga setelah 2 tahun bisa didorong untuk program kemandirian ekonomi pesantren,”lanjutnya.
Praktek BLK komunitas saat ini sudah banyak diterapkan di pesantren. Ada Forum koordinasi komunikasi Komunitas milik NU di dalamnya. Kemandirian dari BLK Komunitas ini menjadi peluang besar bagi perekonomian NU.
“Ini harus jadi program kelembagaan. Meski awalnya memang program pemerintah”paparnya.
Ida Fauziah menuturkan, diupayakan akan ada sinergi dari masing-masing BLK. Penguatan kelembagaan perekonomian NU. Atau bagian dari RMI bisa dibicarakan.
“Saya berharap, bisa menjadi program ini bisa menjadi penguatan perekonomian bagi NU,”tambahnya.
Ida Fauziyah menegaskan, jika Indonesia menjadi sangat diminati terutama dalam sektor tenaga kerja. Maka warga NU harus mengambil peran dalam kemandirian ekonomi. Terutama warga NU dan pesantren. Dy