SEMARANG — Kepala Seksi Kemahasiswaan Kementerian Agama Ruchman Basorui pada Refleksi Hari Pahlawan yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo, mengingatkan kepada para mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin bangsa, agar meniru semangat dan jiwa para pahlawan nasional. Dengan idealisme dalam berfikir dan bersikap, mereka rela berjuang dan berkorban, serta memberikan pembelaan terhadap kelompok lemah.
“Semua itu adalah cermin sebuah kepahlawanan. Seperti yang dicontohkan para pahlawan the founding father bangsa,” terang Ruchman, saat menghadiri acara di kampus UIN Walisongo, Sabtu (10/11).
Menurut Ruchman, semangat seperti itu harus dipupuk, dan dididik, bukan datang tiba-tiba. “Rela berjuang dan berkorban adalah cermin dari idealisme mahasiswa di tengah defisit nasionalisme,” kata Mantan Ketu I SEMA IAIN Walisongo ini.
Mantan Aktivis Mahasiswa ini berharap, mahasiswa dan aktivis organisasi intra kampus dapat menjadikan lembaga kemahasiswaan sebagai laboratorium untuk mengokohkan nilai-nilai kebangsaan dan kepahlawanan. “Menjadi mahasiswa yang idealis itu keharusan walaupun banyak mahasiswa yang menolaknya,” kata Ruchman.
Kegiatan Refleksi Hari Pahlawan yang mengambil tema: “Refleksi Hari Pahlawan Mahasiswa dan Tantangan Kebangsaan” ini diikuti ratusan mahasiswa yang berasal dari DEMA, SEMA, UKM/UKK dan lainnya. Tampak hadir, Wakil Ketua Dema Sajidin, Para Ketua DEMA Fakultas dan segenap fungsionaris UKM/UKK.
Ketua Umum DEMA UIN Walisongo Semarang Syarifuddin Fahmi berharap, agar mahasiswa mampu melakukan refleksi mendalam dengan adanya peringatan Hari Pahlawan. “Kita semua ini anak muda yang secara intelektual berada dilevel kelas menengah, kita harus mampu meneladani semangat juang para pahlawan yang telah mendahului kita,” katanya. * kmg, sir