MALANG – Sekertaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Eko Pamudji mengapresiasi pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan di Hotel Savana Malang. Menurutnya sistem yang dibangun panitia sangat solid. Ia sebagai penguji merasa terbantu dan ia berharap pula jika sudah dinyatakan lulus atau kompeten tetaplah belajar. Jangan sampai kesenjangan keilmuan, antara narasumber dan reporter menjadikan informasi yang disampaikan ke masyarakat tidak sesuai dengan fakta.
“Bagaiamana mungkin membuahkan berita yang mencerahkan, jika narasumber berilmu tinggi, sedangkan pewartanya cekak pengetahuan,” tukas Eko Pamudji saat memberikan sambutan di depan wartawan angkatan 37 dan 38 tersebut.
Sementara, anggota DPR RI Komisi XI Andreas Eddy Susetyo dalam kesempatan ini juga menyampaikan pesan, yang dibacakan Ketua panitia, Mardi Sampurno. Baginya, wartawan berperan besar dalam mensukseskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Yakni dengan menyajikan berita-berita yang adil, konstruktif, berimbang, dan jernih sehingga mampu menciptakan ekspektasi positif.
“Terutama harapan positif bagi pelaku ekonomi, untuk bersama-sama bangkit dari keterpurukan Covid-19,” kata Andreas Eddy.
Menurut dia, ketika wartawan mengangkat atau menulis isu-isu terkait ekonomi, adanya informasi yang salah terkait berita ekonomi dampaknya lebih terasa karena akan mengganggu ekosistem dari perekonomian.
Intinya, wartawan ekonomi dituntut lebih memiliki pengetahuan tentang keuangan yang lebih memadai dan mampu menjelaskan dengan baik. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas, seperti pelaku pembuat kebijakan, investor, pelaku industri, maupun konsumen.