Ngawi, AULA – Kondisi pandemi Covid-19 yang sampai dengan 2021 belum juga berakhir tidak menyurutkan antusias warga NU memperingati Hari Santri, yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Berbagai kegiatan untuk menyongsong hari nasional yang disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 ini sudah mulai dilaksanakan di berbagai daerah. Seperti di Kabupaten Ngawi, akan diselenggarakan berbagai perlombaan, dan acara.
H Amar Husaini ketua panitia acara Hari Santri Nasional (HSN) Mengatakan, peringatan Hari Santri akan ada beberapa kegiatan. Diantaranya Lomba pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, yang diadakan pada 18 Oktober. Mengingat untuk memberikan apresiasi terhadap insan muda dalam hal berpidato bahasa Inggris.
Juga dengan Bahasa Arab, yang merupakan salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh seorang santri. Dalam perkembangannya, bahasa arab menjadi semakin penting bagi setiap orang untuk dapat dikuasai dengan baik.
“Selain pengembangan bahasa juga ada hadroh, lomba film Pendek, lomba penanganan covid, lomba Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) merupakan cabang lomba ilmiah, yaitu peserta membaca kitab klasik berbahasa Arab dengan tema atau bab yang telah ditentukan, dan lomba kreativitas santri,”paparnya.
Amar memaparkan, selain perlombaan kegiatan HSN di Ngawi juga ada ziarah muassis, santunan Anak yatim, pembinaan nadhir, duta Santri dan Puncak Acara.
“Hari ini NU Ngawi mengawali dengan kegiatan santunan anak yatim. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor Kemenag Ngawi Kamis 7 Oktober 2021,”akunya.
Dirinya menambahkan, bagi para santri secara umum maupun dari pondok pesantren yang ingin mengikuti kegiatan lomba bisa membuka website http://nungawi.or.id/hsn2021/ untuk melakukan registrasi. Atau bagi sekolah yang ingin mengantarkan delegasinya juga bisa segera mendaftarkan diri.
Koordinator Acara Santunan, Pujianto mengatakan, ada sebanyak 44 anak yatim yang menerima santunan. Dana yang dikeluarkan dalam acara atas kerjasama antara pemkab melalui panitia HSN, Kantor Kementerian Agama dan Bank Syariah Indonesia.
“Harapan setelah diadakannya kegiatan ini bisa meringankan beban anak-anak yatim piatu dan acara dapat dilaksanakan tidak hanya saat HSN saja tetapi dapat dilanjutkan pada momentum yang lain. Latif